Lihat ke Halaman Asli

Nasrul

nasrul2025@gmail.com

Berpuasa di Tengah Virus dan Berharap Semua Segera Berakhir dan Gelar Takwa Semoga Tercapai

Diperbarui: 27 April 2020   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun 2020 adalah tahun yang mungkin yang lengkap bagi kehidupanku karena aku sudah bisa ramadhan bersama istri dan anankku. Tapi aku masih melakukan puasa di rantau orang dan jauh dengan ibunda yang tercinta. Sebenarnya dalam hati yang terdalam aku ingin puasa dengan ibunda  dan makan masakan ibunda yang sangat lezat.

Rencana tahun ini mau berpuasa dengan ibunda yaitu dari awal puasa sampai lebaran tapi apa daya aku sudah tidak bisa pulang akibat dari virus covid -- 19. Ingin hati ini menjerit tapi apa daya aku tidak bisa berbuat apa -- apa. Aku  di rantau orang hidup berpuasa sebenrnya bukan kali ini saja. Namu, karena sudah mempunyai anak, jadi aku merasa bertanggung jawab supaya anakku bisa bertemu dengan neneknya.

Harapan pada bulan suci Ramadhan ini supaya segera di angkat penyakit oleh Allah swt. Karena aku ingin semua umat manusia dan khususnya umat Islam kembali bekerja seperti biasanya sehingga dapat menggapai cita -- cita yang sempat tertunda.

Bulan Ramadhan tahun ini target aku adalah bisa mengkhatam Al -- Qur'an sebanyak tiga kali karena itu adalah cita -- citaku yang belum tercapai selama ini. Sebab untuk mengkhatam Al -- Qur'an sangat diperlukan kedisiplinan yang tinggi dan itu adalah kelemahanku selama ini. Jadi, bagiku jika sudah mencapai semua target aku membaca Al -- Qur'an itu adalah sebuah kebahagiaan yang sulit dijelaskan dengan kata -- kata.

Selain target membaca Al -- Qur'an. Aku juga punya target shalat lail  atau shalat malam setiap malam. Aku lakukan shalat ini semata -- mata ingi mendapatkan ridha Allah swt. Dan aku ingin berdo'a agar bisa cepat hilang segala penyakit di muka Bumi sehingga aku bisa berkumpul dengan ibundaku secepatnya.

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam terutama bagi diriku sendiri. Oleh karenaitu, aku sudah jauh -- jauh hari mempersiapkan semua yang dibutuhkan selama bulan Ramadhan di mulai dari persiapan mental dan juga logistik. Semua rencana tidak sesuai dengan harapanku. Sebab sejak muncul virus korona semua yang akan aku siapkan tidak jadi alias tidak bisa sempurna. Jadi, aku hanya menggandalkan yang aku bisa lakukan saja. Tapi aku masih bersyukur karena istriku sangat cerdas dalam mengatur semua keuangan keluarga sehingga tidak terjadi krisis yang terlalu parah hanya menurunkan level makanan yang akan di beli dan berhenti membeli cemilan.

Hari ini adalah sudah hari ke -- empat  aku berpuasa. Alhamdulillah aku bersyukur aku masih bisa memenuhi kebutuhan anakku. Padahal, jika dipikir dengan logika aku tidak mampu membeli setiap kebutuhan anakku, maklum, aku hanya seorang guru honorer dan istriku  begitu juga. Tapi aku sangat bersyukur kepada Allah swt, walaupun gaji aku sedikit di mata orang tapi bagiku itu sudah cukup dan dengan istri sepakat mengatur keuangan keluarga dengan sebaik mungkin.

Karena di rantau orang. Jadi, puasa tahun ini benar -- benar melatih keimanan dengan keras. Iya dengan keras mengingat situasi yang tidak memungkinkan berbuat banyak, maksudnya aku tidak bisa mengajar les private padahal itu adalah pemasukkan selain gaji aku di sekolah dan gaji itu sangat berharga mengingat ekonomi yang benar -- benar pas.

Aku berharap supaya Indonesia bisa menghadapi serangan virus korona dengan sebaik -- baiknya. Aku percaya pemerintah bisa mengatasi semua ini. Sebab rakyat Indonesia sangat terkenal dengan sistem gotong royongnya. Apalagi sekarang menghadapi virus yang tidak tampak sehingga sangat di butuhkan rakyat yang peduli dan mampu melakukan semua protokoler kesehatan yang sudah di soisalisasikan oleh pemerintah. Jadi. Walaupun sedang menghadapi serangan virus. Aku sebagai rakyat tentu berharap Allah swt agar segera di cabut virus korona di seluruh dunia khusunya Indonesia.

Walaupun semua tidak sesuai dengan target. Namun. aku tidak terlalu peduli yang aku peduli adalah menjaga kesehatan saat beribadah dan menasehati orang -- orang yang cenderung menggabaikan protokoler kesehatan supaya taat aturan. Sebab pada saat sekarang menjadi seorang manusia cuek bukan lah solusi karena jika kita cuek atau apatis terhadap lingkugngan rumah kita maka virus korona sangat mudah menyerang kita dan semuanya bisa kena. Jadi, saling peduli dan menasehati adalah kunci kita semua dalam menghadapi virus korona.

Pada tahun 1441 H ini adalah tahun dimana banyak harapanku atau cita - citaku yang ingin aku capai yaitu, aku ingin menjadi seseorang yang memang sangat di butuhkan oleh masyarakat. Dan menjadi seorang ayah yang sholeh dan mencintai siswa -- siswaku semua. Aku terus berdoa setiap sujudku supaya target tahun ini bisa tercapai walaupun tidak bisa semua setidaknya setengahnya aku bisa lakukan. Alhamdulillah. Aku selalu bersyukur karena hanya dengan bersyukur aku bisa hidup dengan  tenang dan damai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline