Lihat ke Halaman Asli

Andesna Nanda

TERVERIFIKASI

You Are What You Read

Cerpen: Bulan Madu Kedua

Diperbarui: 9 Juli 2021   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Trần Long dari Pexels

Saat itu awal September. Maya berada di dapur, menyiapkan makan malam. Pada usia tiga puluh lima tahun, Maya masih mengganggap dirinya seorang perempuan muda. Maya bertubuh tinggi semampai seperti model. Wajahnya cantik dan menggemaskan. 

Dia sungguh menikmati hidupnya saat ini, terus fokus kepada kesehariannya. Dia adalah seorang pengacara sukses di kotanya. Suaminya bernama Adi, seorang pengusaha yang sukses juga. Adi bertubuh sedang, tidak terlalu tinggi. Usianya baru tiga puluh sembilan tahun.

Mereka sudah menikah lama tapi masih belum mempunyai keturunan. Tidak mengapa kata Maya dan Adi. Mereka jadi punya waktu lebih banyak untuk bersenang-senang. 

Setahun yang lalu mereka berencana bulan madu kedua. Maya sangat ingin untuk bisa berbulan madu kedua. Namun rencana tersebut tidak terjadi karena kesibukan Adi sebagai pengusaha membuat dia sering pergi ke luar kota untuk berbisnis. Tapi Maya yakin suatu hari keinginannya untuk berbulan madu kedua pasti tercapai.

Adi adalah anak orang kaya jaman dulu yang selalu dipenuhi dengan fasilitas. Bapaknya adalah mantan pejabat dinas luar negeri. Segala fasilitas disediakan oleh orang tuanya. Adi selalu dimanjakan orang tuanya. Dia tidak kenal yang namanya hidup susah.

Ada seraut wajah penuh keyakinan dalam kata-katanya. Suara Adi terdengar renyah di kuping Maya saat itu. Suara renyah yang membuat Mira jatuh cinta pada suaminya itu. Suara renyah Adi membuat dia terdengar selalu penuh optimisme, walaupun selalu tanpa rencana. Bagi Adi semua bisa dilakukan di menit terakhir.

Maya dan Adi bertemu di suatu acara di mana Adi diundang sebagai pembicara mengenai gaya hidup anak muda waktu itu. Maya waktu itu masih lugu dan polos. Ketika dia melihat Adi dengan tipe anak muda perlente dan punya mobil, Maya pun jatuh hati.

Mereka pun menikah. "Aku akan jadi pengusaha saja," kata Adi tertawa. Dia memang suka tampil di panggung. Mungkin dia sadar bapaknya orang kaya. 

Tak lama kemudian dengan modal orang tuanya Adi berhasil menjadi seseorang yang disebut dengan Founder. Mungkin ayahnya berpikir anaknya memang tidak pintar tapi dengan uang tidak ada yang tidak mungkin.

                                                                                                                              

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline