Lihat ke Halaman Asli

Masa Depan Islam Nusantara

Diperbarui: 2 Februari 2017   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kesalahan besar tim pengacara Basuki Tjahya Purnama alias Ahok pada persidangan yang terbaru adalah mencecar KH. Ma’ruf Amin, Ketua MUI sekaligus Rais ‘Am Nahdlatul Ulama, yang tengah memberikan kesaksian pada kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. Secara pragmatis itu adalah kesalahan besar, karena sudah pasti akan menggembosi jumlah dukungan. Meskipun sangat ingin mencecar karena dianggap memberikan keterangan palsu, dengan mempertimbangkan kedudukan beliau di tubuh NU, maka seharusnya tim pengacara bisa menahan diri.

Sekarang kemunginan Ahok kalah dalam pilgub semakin besar. Itu artinya kelompok yang selama ini mengadakan aksi-aksi “Tangkap Ahok” menggunakan kendaraan bernama GNPF MUI tidak hanya naik daun, tetapi akan berada di atas angin. Bergaining position mereka akan sangat tinggi bagi AHY maupun Anies ketika nanti duduk sebagai gubernur. Sebagaimana diketahui bersama bahwa garda terdepan dari GNPF MUI adalah FPI. Maka warna Islam di Jakarta, bahkan Indonesia, akan berubah wajah.

Hal ini berkebalikan jika Ahok yang terpilih. Mereka akan kehilangan panggung. Meskipun masih bisa bertahan, tetapi mereka berada di pihak opisisi. Jadi tidak akan mendominasi wajah Islam di Jakarta, apalagi Indonesia. Namun sayangnya, kemungkinan tersebut semakin kecil karena kejadian pada persidangan terbaru ini.

NU yang sedang getol-getolnya mengkampanyekan Islam Nusantara nampaknya akan menemui batu sandungan yang cukup menyulitkan. Agenda tersebut akan kalah populer oleh agenda dari kalangan Islam sayap kanan. Disadari atau tidak, masyarakat kalangan menengah ke bawah, bahkan dari kalangan NU sendiri, mulai simpati terhadap aksi sang Habib belakangan ini. Sang Habib tiba-tiba menjadi sosok heroik dalam menentang musuh-musuh Islam. Jika Ahok kalah, maka itu berarti serentetan aksi-aksi yang mereka lakukan berujung manis. Sekali lagi, mereka akan benar-benar di atas awan.

Dulu sweeping yang mereka lakukan terhadap warung-warung yang buka di bulan puasa banyak dicemooh, tetapi bukan tidak mungkin nanti malah banyak yang mendukung. Lagi-lagi ini efek dari pilgub DKI Jakarta. Lama-lama makin marak perda-perda syariah. Mimpi paling buruknya adalah mengganti ideologi negara dari Pancasila menjadi agama.

Bagi saya ini bukan omong kosong. Ini sangat logis. Kita sedang menuju ke arah pengkhianatan terhadap para founding father bangsa: Ir. Soekarno, Moh. Hatta, KH. Wahab Chasbullah, KH. Hasyim Asy’ari, serta segenap ulama yang cinta tanah air.

Ciputat, 01 Feb 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline