Dimasa apapun sedang berada
aku tetap ingin melihatmu sebagaimana diorama
tak melulu menitikkan hal-hal yang tiada agar menjadi sebuah puja
mengagumi setiap bagian sapuan kuas yang sudah kau punya
benar dan baik dengan adanya
aku bukan yang tergugu oleh sebuah fana yang tak seharusnya berada
lebih iya akan sebuah abai teruntuk adanya kita dalam kemas semesta
Dioramaku
yang hanya satu
kubangga setiap nama-nama ukuran waktu
kusimpan dipojok, sudut-sudut suka nestapaku
kuaduk adukan namamu dalam sembah sejadahku
terlebihnya agar nanti kita berada satu
diam, bergerak dengan langkah yang juga satu