Lihat ke Halaman Asli

Naila El Hamra

mahasiswa psikologi universitas muhammadiyah prof. dr. hamka

Edukasi Mitigasi Bencana Gempa Susulan di Sekolah Darurat

Diperbarui: 25 Desember 2022   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolase - dok. pribadi

Bencana alam merupakan bencana yang tidak dapat dicegah saat proses terjadinya namun dapat diminimalisir dampaknya dengan upaya-upaya mitigasi. Sebagai contoh, bencana gempa bumi di Jawa Barat 2022 merupakan gempa bumi yang terjadi dengan kekuatan 5.6 Mw kedalaman 10 km dan episenter gempa berada pada kordinat 6,84 LS – 107,05 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 21 November 2022 puku13.21 WIB. Gempa ini dirasakan hingga Bandung, DKI Jakarta, Tangerang, Rangkasbitung, dan Lampung.

Bencana gempa ini menjadi salah satu pelajaran bagi masyarakat pada akhir tahun 2022. Karena banyaknya bangunan yang roboh menyebabkan mereka harus mengungsi di tempat yang lebih aman. Bencana ini yang tidak sedikit memakan korban jiwa juga banyak membuat rasa takut dan trauma berbekas pada ingatan masyarakat Cianjur, terutama bagi anak-anak.

Dalam keadaan bencana seperti ini, sekolah sudah bukan menjadi prioritas yang penting untuk diadakan kembali. Karena mengingat banyak anak-anak yang mengalami trauma saat ingin melakukan kegiatan. Tetapi perlunya sekolah darurat agar anak-anak tetap mendapatkan haknya untuk belajar, juga menjadi salah satu fokus kami sebagai relawan PKM Uhamka agar dapat terwujud di Kp. Rawajaya. Dengan tempat dan alat sekolah yang seadanya kami mecoba membantu mereka untuk mengisi kegiatan baru dengan beberapa edukasi yang diselingi permainan.

Kami memberikan edukasi di sekolah darurat Kp. Rawajaya diawali dengan ice breaking agar anak-anak tk dan sd lebih santai sebelum melakukan kegiatan dan melakukan senam bersama. Terlihat anak-anak yang begitu antusias mengikuti kegiatan juga menjadi salah satu tujuan kami agar segala rasa takut, trauma, dan sedih yang dialami saat melakukan kegiatan dapat berkurang. Dan mereka dapat bersosialisasi dengan baik bersama teman-teman sebayanya serta bersama dengan para relawan sebagai tenaga pendidik bantuan.

kolase - dok. pribadi

Selain itu, kami memberikan edukasi mengenai mengenal beberapa bangunan geometri yang menjadi dasar mereka untuk mengenal bentuk bangunan-bangun disekitarnya. Dapat dilihat kreativitas mereka semakin terasah dengan adanya beberapa bangunan geometri yang meningkatkan kemampuan mengingat mereka. Juga kami mengajarkan lagu mengenai “kalau ada gempa” sebagai cara kami agar anak-anak dapat mengingat bagaimana dan apa yang harus mereka lakukan saat terjadi gempa.

Dalam sekolah darurat ini kami juga mengenalkan Predikt yaitu salah satu mainan edukasi mengetahui beberapa bencana alam yang terjadi dan bagaimana mereka perlu menyelamatkan diri dari bencana tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline