Lihat ke Halaman Asli

Nadzifa Nisaul

InterRelation:)

Al Amien Sang Diplomat Kekasih Allah

Diperbarui: 19 Oktober 2019   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rasulullah SAW yang dikenal dengan sosok yang penuh tanggung jawab dan penuh kepercayaan yang menjadikannya seorang panutan di zamannya hingga saat ini. 

Al-Amien gelar yang disandang Rasulullah, sosok yang memiliki sifat Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah, keempat sifat yang sudah terbungkus mewakilkan keseluruhan sifat terpuji sang kekasih Allah SWT ini.

Tidak hanya mahir dalam membawa kebenaran untuk umat islam, Rasulullah pun seorang negarawan yang menjadikan negaranya menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. 

Selain menjadi negarawan yang berhasil dalam masa kepemimpinannya, ia juga seorang hakim teradil, pedagang terjujur, pemimpin militer terhebat dan pejuang kemanusiaan tergigih. Itulah sosok yang hanya bisa kita simak melalui cerita-ceritanya yang menjadi panutan umat islam seluruh dunia, sosok yang kelak memberi air di telaga kautsar kepada ummatnya, sosok yang sangat mencintai ummatnya sampai Ia menghebuskan nafas terakhirnya.

Sejarah telah bercerita fakta tanpa adanya rekayasa segala sesuatu yang telah dilakukan Rasulullah, kontribusi-kontribusi beliau sejak diangkatnya menjadi Nabi dan sejak memimpin negara madinah, Ia telah menciptakan perdaban besar bagi umat islam dengan pencapaiannya terhadap bangunan filsafat politik dan praktik pemerintahannya dengan kecakapan sifat kepemimpinannya yang luar biasa.

Rasulullah SAW telah menyumbangkan ide-ide dan berkontribusi sejak belia Ia mampu menyelesaikan perselisihan di antara suku-suku Quraisy terkait dengan masalah pengembalian Hajar Aswad ke tempatnya semula. 

Di tengah perdebatan yang sangat tegang, Rasulullah sendiri yang berani mengambil keputusan dengan sangat cerdik untuk menyelesaikan situasi yang sangat mencekam itu. 

Beliau menghamparkan jubah di atas tanah dan meminta agar Hajar Aswad diletakkan ditengah-tengah jubah tersebut, kemudian beliau meminta masing-masing suku untuk memegang  ujung jubah itu dan meletakkan Hajar Aswad bersama-sama ke tempat semula. Sengketa yang berakhir perdamaiaan dengan ide cemerlang sang Al-amien. (Nidiya Zuraya : 2019)

Hubungan baik yang dilakukan Rasulullah dengan para sahabat, masyarakat bahkan dengan musuh-musuh yang telah melecehkan, menggunjing, bahkan melempari kotoran sekalipun sangat tidak diambil hati oleh Beliau, sifat sabar selalu menghiasi diri Rasulullah, sehingga kepercayaan orang-orang semakin bertambah dan bahkan banyak yang rela berkorban demia keselamatan beliau.

Dari banyaknya semua yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW salah satunya adalah perjanjian hudaibiyah salah satu diplomasi yang dilakukan antara masyarakat madinah dan makkah dengan perjanjian yang mereka buat. Berikut adalah isi dari perjanjian hudaibiyah:

Garis besar Perjanjian Hudaibiyah berisi: "Dengan nama Tuhan. Ini perjanjian antara Muhammad dan Suhail bin 'Amru, perwakilan Quraisy. Tidak ada peperangan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Siapapun yang ingin mengikuti Muhammad, diperbolehkan secara bebas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline