Lihat ke Halaman Asli

Nabris AchmadKayyisi

Semoga bermanfaat

Net Zero Emission Bukan Hanya Mimpi Belaka!

Diperbarui: 24 Oktober 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kawan-kawan kompasiana, pada beberapa waktu terakhir di beberapa wilayah cuacanya terasa sangat panas dan terik. Peningkatan suhu tersebut merupakan salah satu dampak terjadinya pemanasan global atau Global warming. 

Peningkatan suhu pada permukaan bumi terjadi karena berbagai hal, yang paling utama adalah terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh emisi karbon. Situasi Ini terjadi ketika umlah emisi dari gas karbon yang berada pada lapisan atmosfer bumi jumlahnya lebih banyak daripada jumlah karbon yang berhasil diikat oleh tumbuhan. 

Hal ini menyebabkan sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi akan terperangkap di lapisan litosfer dqan atmosfer bumi, sehingga suhu rata rata permukaan bumi akan mengalami kenaikan. Tak cukup sampai disitu, permasalahan lain yang ditimbulkan oleh keberadaan emisi karbon berlebihan ini adalah penipisan lapisan ozon (03). 

Ketika lapisan ozon mengalami penipisan, maka intensitas cahaya matahari yang masuk intensitasnya akan lebih banyak dari sebelumnya. Sehingga bermuara pada peningkatan kembali suhu rata rata permukaan bumi. Lantas bagaimana cara mengatasi permasalahan emisi karbon ini?.

Pemerintah sudah lama menjadikan permasalahan emisi karbon dan global warming sebagai salah satu permasalahan serius. Sehingga munculah sebuah gagasan program yang diharapkan bisa menjadi satu solusi dalam menanggulangi efek emisi karbon yang terjadi, program tersebut bernama Net Zero Emission. 

Sebagai masyarakat yang baik dan peduli lingkungan sobat kompasiana juga perlu menggalakan kampanye Net zero Emission. Beberapa langkah berikut bisa menjadi refrensi bagi sobat kompasiana untung mendukung terciptanya Net Zero Emission yang dicanangkan oleh pemerintah.

1. Kurangi Mobilitas menggunakan kendaraan Pribadi.

Mobilitas kendaraan pribadi yang cukup padat setiap harinya dapat menghasilkan emisi karbon monoksida dalam jumlah besar. Hal ini akan berdampak buruk, karena Karbon monoksida merupakan salah satu senyawa gas yang menyebabkan efek rumah kaca terjadi. Sobat kompasiana bisa beralih dari kendaraan pribadi menuju moda transportasi umum dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. 

Pemerintah telah melakukan transformasi besar besaran terhadap moda transportasi umum dalam beberapa tahun terakhir. Jadi sobat kompasiana tidak perlu khawatir akan efektifitas dan kenyamanan mnoda transportasi yang dirasakan.

Oh iya sobat kompasiana ada satu fakta menarik loh, pada masa pandemi ini mobilitas kendaraan pribadi serta angka polusi udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor menurun. 

Hal ini merupakan imbas dari pembatasan sosial  yang dilakukan pemerintah dalam rangka penanggulan covid-19. Kebijakan pembatasan sosial seperti PPKM, aturan ganjil genap terbukti efektif dalam mengurangi mobilitas masyarakat dan kendaraan pribadi, sehingga angka emisi karbon pun juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline