Lihat ke Halaman Asli

Upaya Membuka Peluang Kerja Sama Bisnis Melalui Pembudidayaan dan Pengolahan Bunga Telang

Diperbarui: 11 Agustus 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kalibanteng Kidul, Kota Semarang, (11/08) – Dua dari 14 mahasiswa Undip yang melakukan KKN di Kelurahan Kalibanteng Kidul, melihat potensi dari kegemaran yang dimiliki oleh warga RW 02 di sana. Warga RW 02 mayoritas sangat gemar menanam tanaman, mulai dari tanaman hias, tanaman toga, hingga tanaman pangan. Bahkan Ibu Ketua RW, FKK, dan juga forum Asmad juga menggalakkan warga RW 02 untuk menanam di rumah masing masing, selain mereka juga menanam di taman toga RW 02. 

Dari sekian banyak tanaman toga yang dibudidayakan oleh warga RW 02, Nabilla dan Rahma, mahasiswa KKN Undip, melihat keunikan dan peluang besar dari Tanaman Bunga Telang milik warga. Bunga Telang adalah tanaman toga yang banyak sekali memberikan manfaat dan dapat mudah diolah menjadi produk konsumsi apapun, mulai dari minuman herbal, hingga pewarna makanan alami. 

Tanaman ini juga cenderung mudah beradaptasi di lahan rumahan. Namun, antusiasme warga RW 02 untuk lebih mengoptimalkan pembudidayaan Bunga Telang belakangan ini sedikit berkurang sebab pandemi Covid-19. 

Dengan hal tersebut, Nabilla dan Rahma bekerja sama dalam program pengoptimalan budidaya Bunga Telang. Mereka kemudian juga membagi tugas untuk masing masing lagi, yakni Nabilla bagian melakukan pelatihan cara pembudidayaan Tanaman Bunga Telang yang baik dan juga pelatihan mengenai cara menjalin kerja sama bisnis. 

Sedangkan Rahma bagian melakukan pelatihan cara melakukan strategi marketing bisnis yang baik. Dari pembudidayaan Bunga Telang, mereka hubungkan dengan aktivitas bisnis, sebab dua dara tersebut memang melihat potensi bagi olahan Bunga Telang sendiri mulai bisa dikonsumsi warga setempat dan juga warga luar RW 02 Kalibanteng Kidul, ketika warga RW 02 berhasil mengoptimalkan pembudidayaan Bunga Telang kembali. 

Hal ini dilakukan demi mengangkat potensi yang dimiliki warga dan juga memenuhi poin 8 dalam SDGs yakni mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Pelatihan dilakukan secara digital, yang mana Nabilla dan Rahma masing masing membuat video pelatihan sesuai dengan pembagian tugas tadi, kemudian membagikan video pelatihan tersebut di grup WhatsApp ibu ibu yang tergabung dalam forum Asmad RW 02 Kalibanteng Kidul. Pelatihan via online, dipilih mereka demi mematuhi protokol kesehatan serta kebijakan PPKM yang sedang digalakkan Pemerintah Indonesia bertepatan dengan masa mengabdi mereka di Kalibanteng Kidul. 

Selain itu pelatihan melalui video yang disebarkan secara online tadi, membuat kemanfaatan dari pelatihan bersifat jangka panjang. Ibu ibu RW 02 dapat mengunduh dan menonton kapan saja, bahkan dapat membagikan video edukasi tersebut pada siapa saja.

Penulis: Nabilla Rachma Sardi
Dosen Pembimbing Lapangan: Heri Sugito, S.Si., M.Sc.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline