Lihat ke Halaman Asli

Dari Banjir Kita Banyak Belajar

Diperbarui: 9 Februari 2021   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi instagram indramayuterkini

Hujan nyaris tidak berhenti dari mulai jam 2 pagi sampai menjelang malam hari. Terlihat tidak ada satupun warga yang keluar rumah, biasanya baik hanya sekadar membeli sayur maupun mengobrol santai di tempat warung.

Kulihat di depan rumah genangan air semakin naik nyaris melebihi lantai. Untungnya, hal itu tidak terjadi di lingkungan rumah saya dikarenakan letaknya yang jauh dari bengawan.

Pagi harinya saya mendapat kabar jika salah satu teman saya yang berada di daerah Gunung Sari kecamatan Sukagumiwang kabupaten Indramayu dalam kategori Siaga 1. Perasaan cemas mulai menguasai pikiran saya karena posisinya dekat dengan sungai Cimanuk. Tidak lama kemudian ia mengabari jika banjir mulai masuk  ke rumah dam menggenangi seluruh isi rumah.

"Aku harus bagaimana, Nok? Hujan belum juga surut. Sementara debit air terus naik." ucapnya di telpon dengan menangis.

Saya pun mencoba tegar dan berusahan menguatkan setelah mendengar ceritanya. "Segera pindahkan surat-surat berharga dan segera mengungsi," ucapku sambil menahan tangis.

Nok, aku harus gimana? Banjir sudah mencapai pangkal paha orang dewasa tapi aku masih tetap berada di dalam rumah. Aku yakin jika ini hanya mimpi? Isaknya sembari memeluk boneka Teddy Bear. 

Melihat dan mendengar curhatannya, saya merasa prihatin atas musibah banjir yang melanda daerah Indramayu. Masjid yang menjadi posko pengungsian sudah penuh, hingga jalan raya dibuatkan tenda sebagai posko pengungsian sementara jalan raya hanya bisa di gunakan oleh satu jalur saja.

Kepadamu, diary. Dari Banjir Kita Belajar jika semua yang terjadi atas ijinNya. Hidup memang mengenal tiga hal yakni bahagia, tawa dan sedih. Jika saat ini kita sedang bersedih atas musibah banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Indramayu percayalah jika esok maupun lusa akan tercipta tawa dan bahagia, begitupun sebaliknya.

Cobaan yang dihadapi memang tidak mudah. Di masa pandemi seperti ini Tuhan datangkan banjir yang hampir menelan rumah warga sekitar. Semoga teman-teman dapat melalui ujian ini dengan ikhlas. Percayalah "Tuhan tidak akan menguji umatnya di luat batas kemampuannya."

Pray for Indramayu

Indramayu, 09 Februari 2021 |18:22




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline