Berburu Aice Mochi di lingkunganku itu gampang-gampang susah. Kalau keberadaannya di warung langganan habis, maka bersiaplah untuk "mengsedih". Tapi kalau jumlahnya melimpah karena baru di-restock, maka bersiaplah untuk "menghappy"
***
Tinggal di wilayah pantura yang notabene memiliki suhu udara panas memang menantang. Terlebih, ketika melaksanakan puasa bulan ramadan seperti saat ini.
Orang-orang akan lebih banyak minum atau mengonsumsi makanan yang dingin dulu ketimbang makan besar. Itu bisa dilihat dari berjubelnya pembeli takjil berupa minuman dingin menjelang buka puasa di lingkungan sekitarku.
Keluargaku termasuk golongan orang yang menyukai minuman dingin sebelum menyantap menu berat. Tak heran sebelum adzan magrib berkumandang, kami secara bergantian akan ditugasi membeli es buah atau es krim untuk mendinginkan tubuh dari hawa panas yang meradang.
Sebagai pecinta minuman dingin, berbagai penjual es campur hingga es krim sudah aku jelajahi termasuk warung Mbak Putri. Warung kelontong ini menyediakan berbagai macam minuman instan, termasuk es krim Aice yang tertata rapi dalam freezer berwarna biru.
Dokumentasi Pribadi Nurul Mutiara R.A
Biasanya, saat berbelanja ke warung Mbak Putri, aku selalu menuju depan freezer Aice dan membeli rupa-rupa es krim yang keluargaku pesan. Nah, beberapa varian yang pasti dibeli oleh kami adalah Aice Sweet Corn Stick., Aice Cone Taro, Aice Coklat Crispy dan yang terfavorit adalah Aice Mochi.
Sayangnya, justru varian terfavorit itulah yang keberadaannya paling langka karena ludes dibeli oleh anak-anak di kampungku. Bagaimana tidak ludes, dengan harga murah yakni Rp 3500 per bungkus, mereka sudah bisa menikmati mochi kenyal nan bergizi.
Kalau sudah begini, rasanya bener-bener mengsedih. Itu artinya, aku harus mencari warung atau toko lain yang menjual, padahal, tak semua toko di sekitar rumahku menjual es krim Aice. Jika pun ada, belum tentu Aice Mochi tersedia di dalamnya.