Lihat ke Halaman Asli

Penari dan Pelukis akan Unjuk Kebolehan di Art Fest II

Diperbarui: 24 November 2022   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latihan menari untuk malam puncak Art Fest II.(diskominfo pp)

AKHIR tahun, nampaknya momen paling repot di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Pasalnya, selain dalam rangka ulang tahun kota yang bertepatan dengan 1 Desember, momen akhir juga jadi ajang berbagai pertunjukan seni budaya.

Para penyair dari berbagai negara Asia Tenggara sudah dipastikan berdatangan ke kota kecil di jantung Ranah Minangkabau itu, dalam sebuah agenda bertajuk Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) II. Kegiatan ini tertunda selama dua tahun, karena pandemi Covid-19.

Masih dalam rentang waktu 30 November-2 Desember 2022, kegiatan berbasis seni budaya juga digelar. Namanya Art Fest II. Kegiatan ini adalah unjuk kebolehan di bidang tari-menari yang dikolaborasikan dengan kemampuan melukis. Kegiatannya live dan bersamaan. Selama iven berlangsung, juga ditingkahi dengan pembacaan puisi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Panjang Maiharman, selaku penanggungjawab program, menjelaskan, sekitar 25 orang penari dari kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang akan turut unjuk kebolehan. Mereka adalah mahasiswa spesialis tari dari satu-satunya perguruan tinggi negeri di kota berjuluk Serambi Mekah tersebut.

"Tarian ini mengusung berbagai warna dan budaya, namun tetap mempertahankan budaya asli Minang dan juga tarian dari Padang Panjang," jelasnya.

Kolaborasi tari, lukis, dan puisi akan digelar pada malam puncak 1 Desember di Amphiteater Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat.

Ada empat jenis tarian yang disatukan, yaitu Tarian Awan Bentan, Bujang Sambilan dari Padang Panjang,  Geminai yang menceritakan mengenai pengobatan dari Riau yang berasal dari Suku Talang Mamak, Wonderful Siregar adalah tarian mengenai budaya menortor yang ada di Sumatera Utara, dan tarian Aku dan Sukmaku yaitu tarian yang menggambarkan nilai kehidupan menjadi manusia seutuhnya.

"Kita sangat antusias dan bangga sekali dapat berkolaborasi dengan ISI, dan dapat menggelar sebuah pertunjukan tari yang menyatukan berbagai budaya di dalamnya. Ada Minang, Melayu Riau dan Sumatera Utara yang semuanya tergabung dalam Art Fest 2022. Pengertian Art Fest ini sendiri merupakan Festival Seni, dan tari yang merupakan salah satu sub sektor seni ekonomi kreatif dan bagian seni pertunjukan," ucapnya.

Yan Stevenson selaku Sekretaris Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan ISI menambahkan, penampilan yang akan disuguhkan kali ini merupakan karya kolaboratif dengan multi event, yang di dalamnya menyangkut temu penyair, lomba seni lukis serta dalam rangka Hari Jadi Kota (HJK).

"Tarian kolaborasi ini mengusung tema Edu Art. Salah satunya yaitu menceritakan sejarah Kota Padang Panjang dari lokal menuju global dengan perpaduan seni tari, teater, puisi, seni lukis dan seni musik yang kita kemas semenarik mungkin," jelasnya.

Menariknya, Art Fest II juga bertabur hadiah. Ada beragam jenis lomba yang dapat diikuti, bukan saja oleh peserta Art Fest, tetapi melibatkan masyarakat umum. Hadiahnya pun mencapai angka jutaan rupiah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline