Lihat ke Halaman Asli

Dukun vs Tabib

Diperbarui: 31 Oktober 2018   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Konon ada sepasang sahabat suku  jawa dan orang arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si jawa jadi dukun dan si Arab menjadi tabib.

Setelah 1 minggu praktek, si tabib tetep sepi pasien, namun si dukun mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si dukun,Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: "JIKA TIDAK SEMBUH UANG KEMBALI 3X LIPAT"
Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan pada si tabib. Giliran si DUKUN sewot lalu mencari akal. "pie toh, lumayan kalo saya pura pura sakit dan tidak sembuh dapat uang lha..."

Lalu ia mendatangi si tabib.

Si dukun: "aduh, tolong saya. saya punya sakit mati rasa. saya tidak bisa lagi rasain rasa setiap makanan yang saya telan,aduh"

Si tabib: "Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan."Lalu si tabib memanggil asistennya.

Si tabib: "Hasaaannnn, cefat ente bawa ke sini obat nomor 14."

Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si DUKUN. Dan si dukun langsung mengunyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.

Si dukun: "aduh, ini obat apa bukan sih, tapi ni tai ayam."

Si tabib: "Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi." Si dukun pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia            kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ni si dukun kembali berpura-pura sakit lupa yang sangat kronis.

Si dukun: "tolong obati saya tabib, saya sakit lupa parah sekali. saya lupa semua peristiwa . aduh..., tolong saya."

Si tabib: "Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujArab sekali."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline