Lihat ke Halaman Asli

Muqniatul Husniyah

Undergraduated Accounting Student

Dari Buku Tulis, Wattpad, hingga Blog: Menulis, Teman Lama yang Akhirnya Kembali

Diperbarui: 26 Mei 2025   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Buku Tulis, Wattpad, hingga Blog: Menulis, Teman Lama yang Akhirnya Kembali (Sumber: Freepik)

Aku pernah punya buku diary. Bukan yang lucu dengan gembok kecil, tapi hanya buku tulis biasa berwarna abu yang aku isi dengan coretan tentang hari-hariku, hal-hal random, mimpi masa kecil, dan cerita imajinasi yang aku temukan dari kepala polosku.

Tapi saat menjelang SMP, aku buang buku itu.
Bukan karena isinya buruk, tapi karena aku malu. Takut kalau ada yang baca. Takut dianggap aneh.
Padahal sekarang, aku sadar... kerandoman yang kutulis dulu justru adalah kenangan yang paling indah.
Ada sedikit rasa sesal, tentu. Tapi tak apa. Karena mungkin dari rasa kehilangan itu, aku belajar lebih menghargai prosesku hari ini.

Mengenal Wattpad dan Jatuh Cinta Karena "Dear Nathan"

Masa SMP-ku jadi titik balik. Di sanalah aku pertama kali mengenal Wattpad, sebuah dunia yang mempertemukan penulis dan pembaca dari mana pun. Dan novel yang benar-benar membuatku jatuh cinta pada dunia membaca dan menulis adalah "Dear Nathan" karya Kak Erisca Febriani.

Aku masih ingat betapa emosionalnya aku saat membaca kisah Nathan dan Salma. Dari situlah semuanya mulai. Aku jadi kecanduan membaca. Apa pun yang bisa kubaca, akan kulahap: cerita Wattpad, novel cetak, fanfiction, semuanya.

Lalu aku pun mulai menulis---cerita random yang entah seperti apa bentuknya. Kuposting juga di Wattpad. Dan tentu saja, belum ada yang baca. Tapi aku bahagia. Rasanya seperti kembali bertemu sahabat lama yang dulu sempat kulepaskan.

Saat SMA, Segalanya Terasa Hampa

Entah kenapa, saat masuk SMA semuanya berubah.
Aku mulai jarang menulis. Jarang juga membaca. Rasanya seperti kehilangan sesuatu, tapi nggak tahu apa.
Mungkin karena tuntutan sekolah. Mungkin karena hati yang penuh oleh hal lain. Atau mungkin karena aku sendiri menjauh dari hal yang paling kucintai: menulis.

Waktu itu aku tidak menyadari bahwa aku sedang kehilangan rumahku sendiri.

Sekarang, Cinta Itu Datang Lagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline