Lihat ke Halaman Asli

Ibra Alfaroug

TERVERIFIKASI

Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Legenda Putri Serindang Bulan, Asal Mula Petulai "Migai" Merigi

Diperbarui: 22 Oktober 2021   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrated by: pedomanbengkulu.com

Setelah terbentuknya Rejang Empat Petulai, yang terdiri dari Petulai Tubeui, Petulai Jurukalang, Petulai Bermani, dan Petualai Selupu dalam cerita Beruk Putih dan Pohon Benuang Sakti, monggo tak baca loh artikelnya.

Baca juga: Beruk Putih dan Pohon Benuang Sakti, Asal Mula Nama Lebong dan Istilah Rejang Empat Petulai

Ada satu lagi cerita petulai baru yang terbentuk di kemudian hari yakni petulai Migai dalam bahasa melayu dinamakan Merigi. Pecahan petulai Tubeui yang berada di luar wilayah Lebong.

Kisahnya bermula dari Putri Serindang Bulan, tersohor putri nan cantik rupawan kala itu. Setelah meranjak dewasa, dan telah cocok berumahtangga, tapi selalu berujung kegagalan dalam merajut bahtera keluarga.

Sembilan kali Putri harus putus bertunang secara berturut-turut. Karena penyakit yang sangat aneh, bila ia bertunang, maka tumbuhlah penyakit Kusta dibadannya, yang menyebabkan semua memutuskan ikatan pertunangan dengannya karena kecewa. Anehnya, apabila pertunangan terputus, maka sembuhlah ia dari penyakit itu seperti sedia kala. 

Karena ini juga menyebabkan saudara-saudaranya menjadi sangat malu dan kecewa atas kejadian yang menimpa sih adik bungsu, Putri Serindang Bulan. 

Ayah dari Putri Serindang Bulan Bernama Rajo Mawang dan tujuh saudaranya, bernama Ki Geto, Ki Tago, Ki Ain, Ki Jenain, Ki Geting, dan Ki Karang Nio.

Dengan kejadian ini maka diadakanlah pemufakatan dari saudara-saudaranya untuk mencari jalan keluar karena malu, malu akan gagal sembilan kali menuju pelaminan.

Dalam hasil rembuk, akhirnya diputuskan bahwa Putri Serindang Bulan haruslah dibunuh. Hanya Ki Karang Nio yang tidak sepakat atas keputusan tersebut, tapi kalah suara dan usia dari kakak-kakaknya.

Dalam putusan juga, Ki Karang Nio lah yang bertugas tuk melenyapkan nyawa si adik satu-satunua yang amay ia sayangi. Dibuktikan bahwa ia telah berhasil membunuh, harus membawakan setabung darah dari si Putri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline