Lihat ke Halaman Asli

Moh. Samsul Arifin

Saya suka membaca dan menulis apa saja

Aku Semak Belukar

Diperbarui: 12 Januari 2021   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Atau subuh yang melamar pagi
Diacuhkannya tentara embun

deras menyerbu dedahanan suci

Aku tunas semak-semak belukar
Di tubuhku duri-duri tumbuh kekar
...


Meski tak guna menebak 

kemana jenazah mentari ditanam
Dan hak manusia, 

ialah mendapatkan malam yang tenang
Tanpa nyamuk, tanpa dingin dan tanpa perang
...


Di ujung bibir jendela, rumah tua
Cecer di sudutnya, sisa kopi tegukan baru saja


Sepasang mata menunggu untuk dipandang
Dari kejauhan, 

orang-orang dibuat sibuk dengan cita-cita nya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline