Lihat ke Halaman Asli

M. Saiful Kalam

Sarjana Ekonomi

Pengakuan Itu Tergantung Tempatnya

Diperbarui: 22 November 2021   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Referensi: pengalaman pribadi dan teman penulis

Ada kalimat yang bilang kalau seseorang itu akan dihargai asal di tempat yang tepat. Kalau kita lihat dan kita amati, hal itu benar adanya. 

Misal begini, Einstein berkata kalau kita melihat kemampuan ikan dari memanjat pohon, maka ia akan merasa bodoh selamanya. Ikan ya ahlinya berenang di perairan. 

Kemudian, penulis ada sedikit cerita tentang kejadian tersebut. Kisahnya gini, sebut saja namanya Luis. Aku mengenal anak tersebut semasa SMA-nya, maaf, 'bodoh'. Selalu saja tiap rapotan, rangkingnya selalu dibawah. Kalau disuruh presentasi, ia tidak sanngup menjawab dan melemparkan pertanyaannya pada temannya. 

Tapi, ia memiliki kelebihan dibidang desain dan grafis. Kalau masalah edit foto dan video, baginya sangat gampang. Namun, ya namanya berada di tempat yang kurang tepat, akhirnya skillnya tersebut sama sekali tidak diakui oleh teman-temannya. 

Baru ketika kuliah di salah sebuah universitas negeri, ia mulai merasa berada di tempat yang seharusnya. Benar, kali ini, ia masuk ke jurusan cinematography, alias tentang bagaimana cara memproduksi film yang berkelas. 

Lulusannya diharapkan mampu menayangkan film terkenal dan epic, tentu itu membutuhkan pengalaman dibidangnya selama bertahun-tahun. 

 Ia disana sangat dihargai oleh teman-teman sekelasnya bahkan menjadi mahasiswa hits di angkatannya. Tiap kali ada bagian edit, video, nama Luis lah yang selalu muncul. Dan karyanya pun nomor satu dibandingkan teman-temannya. 

Meski demikian, ia tetap low profile, dan itu menjadikan teman-temannya semakin respect padanya. 

 Ada lagi cerita dari Pak Rudi. Ia adalah seorang guru yang sangat dikenal mengajar enak di kelas dan selalu mampu mengantarkan anak bimbingannya juara olimpiade tingkat kota.

Namun, menurutnya, ia berada di tempat yang kurang tepat. Pak Rudi dikenal sebagai orang yang tekun dan ambisius. Hal ini nampak ketika ia merasa kecewa saat gagal untuk promosi jabatan sebagai wakil kepala sekolah di sebuah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline