Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rizky Ramadhani

Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Manajemen

QRIS sebagai solusi pembayaran universal: dari lokal ke internasional

Diperbarui: 21 September 2025   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ilustrasi Transaksi Dengan Menggunakan Scan QR Code (Sumber: Freepik)

Di era digital pada saat ini, transaksi keuangan telah mengalami perubahan yang sangat besar. Masyarakat mulai terbiasa melakukan transaksi dengan layanan non-tunai untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan sehari hari. Mulai belanja dari pasar tradisional hingga transaksi lintas negara. Salah satu inovasi yang sangat besar di Indonesia adalah hadirnya Quick Response Code Indonesian Standard yang biasa disebut QRIS. QRIS tidak hanya berperan sebagai sistem pembayaran berbasis QR code yang praktis, tetapi juga membawa potensi besar untuk menjadi solusi pembayaran secara universal, baik di tingkat lokal maupun internasional.

Sejak implementasi QRIS tanggal 17 Agustus 2019 oleh Bank Indonesia, QRIS telah menjadi alat pembayaran yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam bertransaksi secara digital. Satu QR code dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran, sehingga pelaku usaha tidak perlu menyiapkan berbagai macam pilihan metode transaksi. Hal ini terbukti terbantunya UMKM, karena mereka dapat menerima pembayaran dari berbagai macam dompet digital.

Keberadaan QRIS tentunya mendorong terbentuknya Cashless Society di Indonesia. Masyarakat kini dapat membayar belanjaan di warung, transportasi umum, hingga donasi ke masjid hanya dengan memindai QR code secara praktis, cepat, dan aman, inilah keunggulan utama-Nya. Dengan begitu maka QRIS bukan sekedar mempermudah transaksi tetapi juga mendukung inklusi keuangan. Banyak masyarakat kecil yang sebelumnya belum tersentuh layanan metode pembayaran kini dapat menikmati kemudahan sistem keuangan digital hingga saat ini.

Keunggulan QRIS bukan hanya relevan untuk kebutuhan di Indonesia, akan tetapi juga berpotensi besar untuk menjadi solusi besar pembayaran lintas negara. Dalam beberapa tahun akhir, sistem pembayaran digital QRIS telah berlaku di berbagai macam negara yang telah menjalin kerja sama seperti negara Thailand, Malaysia, Singapura, Korea, UEA, dan Jepang. Dengan ini maka Bank Indoensia menghadirkan interkoneksi QRIS lintas batas atau (Cross-border QR Payment).

Dengan adanya ini maka masyarakat Indonesia yang berpergian ke luar negeri dapat melakukan pembayaran cukup dengan QRIS yang telah tersedia di aplikasi lokal mereka. Sebaliknya, turis asing yang datang ke Indonesia tentunya juga bisa menggunakan QR code dari negara asalnya untuk bertransaksi di sini. Hal ini memberikan manfaat ganda masyarakat antar negara, mempermuda wisatawan, dan mendorong perekonomian lokal.

Selain itu, dari prespektif global kehadiran QRIS dapat menjadi salah satu standart pembayaran universal yang menghubungkan berbagai macam negara berkembang ataupun maju. Jika integrasi ini diperluas, QRIS dapat berkonstribusi pada terciptanya ekosistem transaksi digital internasional yang lebih inklusif, efesien, dan murah.

Dengan mengimplementasikan QRIS dapat memberikan sejumlah manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan. Di sisi masyarakat, QRIS tentunya mengurangi kebutuhan untuk membawa uang tunai sehingga mengurangi resiko kehilangan dan rusaknya uang tunai. Kedua bagi pelaku usaha, QRIS dapat membantu mencatat transaksi secara digital, yang kemudian bisa dimanfaatkan sebagai dasar pengelolaan keuangan dalam usaha. Di tingkat makro, QRIS mendukung transparansi transaksi sehingga dapat membantu pemerintahan dalam mengawasi aliran keuangan. Dengan semakin banyaknya transaksi tercatat secara digital maka pengelolaan ekonomi menjadi lebih akurat dan efesien.

Foto Ilustrasi Alat Digital  (Sumber: Freepik)

Sementara itu di tingkat internasional, QRIS berpotensi mempelancar aktivitas perdagangan lintas negara, memperkuat dan mempermudah dalam aktivitas pariwisata, serta membuka peluang kolaborasi ekonomi yang lebih luas. Hal ini tentunya sangat relevan di era globalisasi teknologi, di mana konektivitas keuangan antar negara menjadi kebutuhan yang sangat penting.

Meskipun QRIS memiliki berbagai macam manfaat, akan tetapi memiliki tantangan yang perlu dihadapi. Isu utama yang perlu diperhatikan adalah keamanan data, integrasi antar negara, serta kesenjangan literasi digital. Masih ada sebagian dari masyarakat yang belum terlalu mengenal penggunaan QRIS, terutama di daerha terpencil. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi menjadi langkah penting agar manfaat QRIS dapat dirasakan secara menyeluruh. Di tingkat internasional, perbedaan regulasi antar negara juga bisa menjadi hambatan. Maka diperlukan standar global yang disepakati bersama agar QRIS benar benar dapat diimplementasikan sebagai solusi universal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline