Bekasi, Sejak 2019 hingga kini Pandemi Covid mewabah di Negara indonesia, yang mengakibatkan seluruh Mahasiswa di Indonesia terpaksa harus melakukan pendidikan dengan berbasis online. Mahasiswa yang juga merupakan Warga Negara Indonesia dituntut untuk menghindari aktivitas perkuliahan di kampus demi menghindari penyebaran Virus Covid-19 tersebut.
Sejak peraturan Lockdown dan sosial distancing di terapkan di Indonesia, seluruh mahasiswa melakukan kegiatan perkuliahannya secara online di rumah. Munculnya peraturan bahwa pendidikan harus dilakukan secara online menuai pro dan kontra bagi para mahasiswa. Ada yang menerima ada pula yang menolak adanya sistem belajar berbasis online dengan berbagai alasan tertentu.
Saya Muhammad adi septian, diminta untuk melakukan wawancara kepada mahasiswa mengenai pendapat nya tentang kuliah online. Kali ini saya berkesempatan untuk mewawancarai Muhammad Izhar Fahmi, seorang mahasiswa dari Universitas Pamulang. Fahmi, sapaan akrabnya, menceritakan pengalamannya selama kuliah online. Ia mengatakan bahwa, kuliah online membuatnya kesusahan dalam memahami pelajaran.
"tidak seperti pada saat tatap muka, kalau kita menemukan kesulitan pada pelajaran, kita bisa diskusi sama teman atau dosen di kelas secara langsung, kalau sekarang bingung mau nanya apa, sementara kita tidak paham sama materi yang diberikan". Ungkap Fahmi, Mahasiswa Unpam, jumat (4/21)
Fahmi juga menjelaskan bahwa belajar dirumah jauh berbeda dengan dengan belajar di kampus. Ia beranggapan bahwa di kampus ia mendapatkan banyak pemahaman tentang pelajaran dan juga pengalaman dalam hal apapun. "di kampus kita bisa melakukan banyak kegiatan, banyak diskusi dengan kawan tentang topik apapun yang bisa menambah pengetahuan kita. Semoga bulan juli kuliah tatap muka sudah bisa dilaksanakan seperti yang sudah di targetkan oleh Kemendikbud" Ucap Fahmi, di akhir wawancara.