Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Andi Firmansyah

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Ilmu Politik

Apakah Hedonisme Membawa Kita pada Kebahagiaan?

Diperbarui: 30 Mei 2021   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hedonisme adalah lingkaran setan yang datang sebagai tamu tak dikenal | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

Tanpa melebih-lebihkan, kita adalah generasi paling hedonis sepanjang peradaban manusia. Alasannya sederhana: sumber daya pemenuhan kebutuhan semakin bervariasi, maka lebih banyak pula “kesenangan” yang bisa kita kejar melebihi masa-masa sebelumnya.

Bahkan nyaris semua “kesenangan” itu sudah ada di ujung jari kita. Belum pernah terjadi dalam sejarah di mana umat manusia dilayani oleh berbagai macam keinstanan yang memanjakan. Ini bagus dan buruk, seperti dua sisi koin di meja perjudian.

Meskipun banyak orang yang menganut paham hedonisme, bukan berarti kita dapat menyetujui gaya hidup mereka. Kebenaran tidak bisa di-voting. Dalam beberapa kasus, kebenaran bertengger di sisi minoritas.

Dan merujuk pada paham hedonisme, sepertinya kita melewatkan sisi gelap darinya. Tapi daripada mengklaim kebenaran pada satu sisi, lebih baik kita selami tetek bengek dari gaya hidup aliran hedonisme ini.

Apa itu hedonisme?

Tidak ada gunanya meributkan hedonisme jika kita punya pandangan yang berbeda dalam segi definisi. Jadi mari kita sepakati dulu apa itu hedonisme.

Masalah hedonisme telah menjadi objek pemikiran para filosof Yunani Kuno. Dasar pertanyaannya dipelopori oleh Socrates. Dia bertanya, “Apa yang harus dilakukan dengan hidup?” 

Kemudian muncullah berbagai jawaban dari para filosof setelahnya, di mana mayoritas jawaban merujuk pada pengejaran kesenangan.

Karenanya tidaklah mudah untuk mendefinisikan hedonisme secara pasti. Ada yang mengkonotasikannya secara negatif, tetapi ada juga yang mengarahkannya pada pengertian positif. Jadi saya ingin seadil mungkin di sini.

Istilah hedonisme itu sendiri merupakan serapan dari bahasa Yunani yang berarti kesenangan. Maka secara garis besar, hedonisme adalah pandangan untuk berusaha memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan rasa sakit.

Lebih sederhananya lagi, hedonisme adalah cara pandang seseorang bahwa hidup hanya untuk mencari kesenangan. Orang-orang yang hedonis cenderung menghindari beban dan tekanan hidup dengan cara bersenang-senang sebanyak yang mereka bisa.

Di permukaannya saja kita sudah bisa merasakan dilema dari hedonisme. Secara definisi, tentulah benar bahwa kehidupan tidak untuk mengejar penderitaan, melainkan mencari-cari kesenangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline