Lihat ke Halaman Asli

Kuning Hitam

Komunitas Ranggon Sastra

Darah

Diperbarui: 18 November 2019   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indonesia adalah tanah tumpah darahku.
Darahku adalah darah kalian.
Kalian adalah darah yang tumpah di tanah
yang membekas di aspal.
Tanah dan aspal adalah saksi bisu
merekam jejak darah kalian yang bercucuran lewat kepala karena diretakkan oleh senjata.
Senjata adalah alat kegeraman yang dimainkan oleh polisi dan tentara ketika menghadapi petani dan mahasiswa.
Petani adalah darah yang mempertahankan lahannya.
Mahasiswa adalah darah yang memperjuangkan suara.

Berapa banyak darahku takkan sebanding dengan darah kalian yang berani berdiri tegak di hadapan senjata, lalu mengoyak-oyak darah-darah sepertiku mendobrak pintu nadiku.

Darah adalah cairan perjuangan yang paling membawa duka.
Duka adalah darah yang berbicara kepada saudara sedarah.

22 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline