Lihat ke Halaman Asli

Siti Mudhofaroh

Ds.Srikaton kec jaken

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Daring

Diperbarui: 18 September 2021   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN DARING

SITI MUDHOFAROH (18.13.00154)

INSTITUT PESANTREN MATHALI'UL FALAH

Anwar Makarim menerbitkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa pandemic covid-19. Terkait belajar dari rumah . Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran daring atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh pencapaian kurikulum  utnutk kenaikan kelas maupun kelulusan. Mendikbud menganjurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar daring untuk menjaga keamanan dan kesehatan dari rumah.

Pendidikan karakter adalah suatu sifat yang tertanam dari jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melakukan pertimbangan sebelum dipikirkan.karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi kepribadian seseorang atau sekelompok orang.karakter merupakan standar-standar batin yang terimplementasi dalam berbagai  bentuk kualitas atau perilaku diri.

Salah satu pembelajaran yang terkenal dari bapak pendidikan Indonesia yaitu bapak  Ki Hajar Dewantara yang berbunyi "Setiap orang menjadi guru setaip rumah menjadi sekolahan". Diintegrasikan dalam dalam pembelajaran beliau dengan tujuan kurikulum 2013, maka kita dapat mengambil dua pelajaran. Pelajaran pertama bahwa seluruh anggota keluarga yang lebih dewasa agar selalu mengajarkan sikap sosial, pengetahuan, spiritual , ketrampilan, dan budi pekerti. Kedua bahwa setiap rumah seharusnya menjadi  tempat bagi setiap anggota keluarga, khususnya pada anak-anak, agar bisa  untuk memperoleh sikap sosial , pengetahuan, spiritual , ketrampilaman dan budi pekerti untuk kehidupan di masa depan nanti. Sikap sosial, spiritual dan budi pekerti inilah yang nantinya akan membentuk sifat atau karakter setiap anak didik.

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI) watak atau karakter adalah sifat batin yang mempengaruhi semua pikiran, perilaku, tabiat, dan budi pekerti yang dimiliki semua orang. Pemerolehan sikap sosial, pengetahuan, spiritual, ketrampilan dan budi pekerti itu memerlukan ruang kelas yang melalui guru yang mengajar disekolahan , nah dengan adanya pembelajaran daring atau dari rumah ini guru tidak dapat secara langsung atau tatap muka dalam mengajarkan pembelajaran untuk menanamkan karakter budi pekerti pada setiap siswa , yang dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjalankan sekolah secara tatap muka. Dengan ini guru meminta orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua untuk mengajarkan dan menamkan karakter yang baik dalam masa pembelajaran daring ini.

Dalam pendidikan karakter menekankan tiga komponen penting yaitu 1).moral knowing atau mengetahui pengetahuan tentang moral, akhlak dan etika bermasyarakat, 2). Memiliki perasaan tentang moral, 3) melakukan perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai moral, akhlak dan etika yang baik. Ketiga karakter ini sangat diberlakukan diseluruh dunia karena sebagai fitrahnya manusia. Nah, untuk mencapai ketiga karakter ini kita memerlukan tiga tempat pendidikan yang saling bekerja sama yaitu rumah, sekolahan, dan masyarakat .

Rumah harus menjadi Baiti Jannati yang dibawah tanggung jawab orang tua yang menjadi tempat untuk menanamkan karakter yang kuat.  Oaring tua harus dapat rasa aman dan damai terhadap anaknya agar mereka merasa lebih dekat dan menjadikan orang tua panutan pertama di rumah. Nah, tetapi kebanyakan orang tua itu salah dalam mendidik anak mereka. Beberapa kesalahan tersebut yaitu meliputi: kurang menunjukkan kasih sayang terhadap anak maupun kasih sayang verbal ataupun fisik, kurang meluangkan waktu, bersikap kasar atau sering marah-marah, memaksa anak untuk menjadi pintar dan harus belajar terus, kurang atau tidak menanmkan karakter dan budi pekerti yang kuat terhadap anaknya.

Pendidikan karakter pada pembelajaran daring ini juga perlu diawasi dan dikawal oleh guru. Tapi tanggung jawab pendidikan karakter ada ditangan  ketiga tempat pendidikan yaitu orang tua, guru dan masyarakat, karena demi mewujudkan  pembangunan pendidikan nasional yang berdasarkan pada paradigma yang membangun Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia Indonesia  yang memiliki keimanan, keimanan ketakwaan, akhlak mulia, dan budi pekerti yang luhur, juga memiliki kapasitas piker dan daya intelektualitas untuk menguasai ilmu pengetahuan dan ketahanan, serta memiliki kecakapan dan ketrampilan demi Indonesia yang unggul.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline