Lihat ke Halaman Asli

Mudayat Haqi

BERKARYA DAN BERMANFAAT

Idul Fitri: NIkmat Mana yang Engkau Dustakan

Diperbarui: 2 Mei 2022   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Nikmat dari Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan(QS. Ar Rohman) diulang sampai tiga puluh satu kali. Ayat ini mengingatkan bahwa nikmat Alloh jumlahnya tak terhingga dan banyak terabaikan atau belum kita syukuri. 

Padahal Alloh menegaskan dalam Alquran Ibrohim: 7(Jika kalian bersyukur niscaya akan Aku tambahkan nikmat kepadamu dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku maka pasti azab-Ku sangat berat). Dengan kata lain, logika sederhana jika pendapatan tiap bulan 5 juta, tetapi pengeluaran 7 juta maka pasti tersiksa.

Oleh karena itu, kembali kepada anugerah nikmat rejeki yang begitu luas dari Alloh yang harus kita syukuri: sholat yang kita lakukan istiqomah adalah nikmat rejeki yang besar. Puasa yang bisa kita jalani merupakan nikmat rejeki besar. 

Mengkaji/ngaji yang bisa kita lantunkan adalah nikmat rejeki. Hati terhindar dari iri dengki tamak merupakan nikmat rejeki. Punya teman sholih yang saling menasihati itu rejeki. Rukun dengan tetangga itu nikmat rejeki.  Saat sempit juga rejeki karena kita makin ingin dekat dengan Alloh. 

Suami, istri, anak sehat itu nikmat rejeki. Anak- anak bisa sekolah adalah nikmat rejeki. Kita sakit juga rejeki karena sakit menggugurkan dosa. Merawat orang tua sakit itu rejeki karena ladang amal kita. 

Mendapat wa tentang tausyiah itu nikmat rejeki karena menjadi ilmu yang bermanfaat. Bertemu Idul Fitri nikmat rejeki yang tak terhingga dengan minal aidin(menjadi manusia fitri/suci) walfaizin(mendapat kemenangan). Kemenangan capaian peningkatan takwa(la 'alakum tattaqun). 

Yang sebelumnya mendapatkan nikmat rejeki besar berupa tiga pelajaran besar, yakni puasa Romadhon mengajarkan pengendalian diri, zakat fitrah mengajarkan kemurahan hati berbagi untuk bershodaqoh, dan nuzulul Quran mengajarkan bahwa Alquran menjadi pedoman hidup secara konsisten. 

Nikmat dari Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan. Justru yang perlu diwaspadai saat ada kelapangan kesenangan lebih, terkadang terlena sehingga menjadi ujub, sombong/takabur berpotensi kufur akhirnya tenggelam hancur sebagaimana qorun dicontohkan dalam Alquran. Bukti sejarah terdapat  danau qorun di Mesir menjadi pelajaran.

Dampak bersyukur menjadikan rasa husnudzon, energi semangat lebih besar untuk berbuat lebih baik dan produktif. Menurut penelitian ilmiah dengan bersyukur berdampak sehat fisik dan psikologis. 

Dampak tidak bersyukur menjadikan selalu su'udzon berprasangka buruk, membuat tidak semangat atau malas/ melas/lemas(3 as), meratapi dengan aniaya diri(fahsya', munkar). Semoga kesadaran kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang ada. Pun, mengoptimalkan segala potensi diri untuk berbuat lebih baik lebih bermanfaat. Bekerjalah kaum daud untuk bersyukur(Saba':13). Sejalan dengan tuntunan Rosululloh(HR. Ath Thobroni), sebaik-baik manusia bermanfaat pada sesama. Wallohu a'lam bishshowab. Allohu Akbar Walillahilhamd.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline