Lihat ke Halaman Asli

Mudayat Haqi

BERKARYA DAN BERMANFAAT

Corona adalah Koma

Diperbarui: 22 April 2021   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ya Rohman Ya Rohim....Semoga Alloh selalu melindungi kita semua. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk menata hati dalam menyikapi corona yang sedang melanda dunia. Setahun lebih melanda negeri kita. Secara manusiawi tentu corona membuat ketidaknyamanan kehidupan. Namun demikian, karunia Alloh begitu besar jumlahnya tak terhingga. Nikmat-nikmat Alloh yang dianugerahkan begitu besar jumlahnya tak terhingga.

Semoga kita tergolong orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat-nikmat Alloh. Mengingat-ingat nikmat-nikmat dari Alloh yang telah kita rasakan. Kebahagiaan-kebahagiaan yang telah kita nikmati selama bertahun-tahun. Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku(Alloh) akan menambahkan nikmat kepadamu, tetapi jika kalian mengingkari nikmat-Ku maka azab-Ku sangat berat(Ibrohim: 7). Nikmat dari Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan(Ar Rohman: 13).

Terbesit dalam pikiran sepulang kerja dari STIAMAK Barunawati. Corona ibarat tanda koma dalam rangkaian kalimat. Dapat dibayangkan, begitu tidak eloknya, rangkaian kalimat yang paanjaang, tapi tidak ada tanda komanya. Tentu menjadi tidak nyaman saat membaca kalimat tersebut. 

Oleh karena itu, sekali lagi, Corona adalah tanda koma yang membuat rangkaian kalimat akan menjadi indah. Tanda koma untuk jeda sejenak seperti corona semoga menjadi jeda. Jeda untuk estafet menapaki jalan keindahan kehidupan masa-masa berikutnya. Badai pasti berlalu. Untuk hari Raya Idul Fitri diawali puasa Ramadhan. Di penghujung kegagalan, ada keberhasilan. Janji Alloh: Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan(Al Insyiroh: 5-6). Alloh tidak akan menguji/membebani hamba-Nya, melainkan sesuai dengan kemampuannya(Al Baqoroh: 286). Semoga corona segera dicabut oleh Alloh dari muka bumi ini dengan ikhtiar, doa, tawakal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline