Lihat ke Halaman Asli

M Saekan Muchith

Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Kisah Abdullah Bin Ubay

Diperbarui: 24 Juni 2018   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu sahabat Rasul bernama Abdullah bin Ubay bin Sahlul di kenal seorang yang menafiq dan selalu menjadi pengkhianat sampai ajal menjemputnya. Penyebab Abdullah bin Ubay bermental munafiq disebabkan terlalu tinggi berharap kepada kekuasaan ( Raja di Yasrib) atau Madinah. Demi kekuasaan Abdullah bin Ubay bin Sahlul rela melakukan apapun walaupun harus menjual dirinya. 

Pada saat Rasulullah proses perjalanan hijrah dari Kota makkah menuju Madinah (yasrib), orang kafir Quraisy mengirim surat kepada Abdullah bin Ubay yang intinya Abdullah bin Ubay diminta untuk mengganggu dan merintangi hijrah Rasul ke Madinah. 

Demi kekuasaan Abdullah bin Ubay bin Sahlul bersedia bekerja sama dengan orang orang  kafir Qurais yang ada di Makkah maupun di Madinah, walaupun usahanya itu gagal. 

Sebelum Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, Abdullah bin Ubay sudah merencanakan berbagai langkah untuk menguasai Madinah. Setelah Rasulullah hijrah di kota Madinah akhirnya umat Islam tidak memilih Abdullah bin Ubay tetapi justru memilih Rasulullah sebagai pemimpian. Otomatis harapan Abdullah bin Ubay gagal total untuk menjadi penguasa  di Madinah.

Atas kegagalan tersebut, Abdullah bin Ubay tidak bisa mengendalikan dirinya (terlalu emosional) yang ditandai menyalahkan kepada pihak pihak lain. Abdullah bin Ubay disatu sisi menyalahkan kelompoknya sendiri yang menuduh tidak bekerja sercara optimal. 

Di sisi lain menyalahkan Rasulullah dan kaum muslimin yang hijrah ke kota Madinah. Hijrahnya ke Madinah menyebabkan kekalahan kelompoknya Abdullah bin Ubay bin Sahlul

Abdullah bin Ubay tidak bisa mengedalikan emosinya yang akhirnya melakukan kolaborasi dengan orang kafir quraisy yang tidak suka dengan Rasulullah dan Kaum muslimin. Abdullah bin Ubay mengajak orang kafir quraisy dan juga orang muslim yang tidak suka dengan Rasulullah dan kaum muslimin untuk melakukan pemberontakan dan perlawanan.

Perlawanan dilakukan dengan cara menjual atau menceritakan kebohongan kepada berbagai pihak. Ketika Bertemu dengan orang kafir,  Abdullah Bin Ubay melakukan kebohongan dengan cara menjelek jelekan atau memfitnah Rasulullah. 

Pada saat bertemu Rasulullah dan kaum muslimin, Abdullah bin Ubay juga berbohong dengan cara mencerirakan kejelekan orang orang kafir. Dengan kata lain, saat ketemu oranf kafir Abdullqh Bin Ubay mengaku bagian dari orang kafir dan menjelek jelekan kaum muslimin dan Rasulullah. Pada saat bertemu kaum muslimin dan Rasulullah mengaku bagian dari kaum muslimin dan siap melawan kaum kafir quraisy.

Suatu ketika Abdullah bin Ubay menyampaikan kabar kepada kaum muslimin bahwa kaum kafir quraisy mengolok olok dan menjelek jelekan dakwah Rasulullah dan kaum muslimin hampir menyulut amarah kelompok muslim untuk melakukan perang kepada kafir quraisy. 

Di tengah tengah amarah kaum muslim yang akan menyerang orang kafir, Abdurrahman bin Auf ketemu tokoh kafir quraisy melakukan tabayun. Ternyata kabar yang di sampaikan Abdullah bin Ubay adalah kabar bohong belaka. Akhirnya baik dari kaum muslim dan kafir quraisy melakukan pengadilan dan menuntut pertanggung jawaban apa yang di katakan Abdullah bin Ubay.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline