Lihat ke Halaman Asli

Visi Besar Wishnutama, Cita Kota Malang, dan Ekonomi Kreatif

Diperbarui: 14 Desember 2019   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio| Foto: Dok. Puskomblik Kemenpar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, memiliki visi besar dalam memajukan dua entitas yang sebenarnya masih tersambung satu benang merah. Keduanya adalah, pariwisata dan ekonomi kreatif.

Tanpa ragu, mantan CEO Net TV ini mengatakan, penggabungan dua hal itu akan memperkuat satu sama lainnya. Hasil dari ekonomi kreatif mampu memperkuat sektor wisata, begitu sebaliknya, wisata ditopang ekonomi kreatif akan lebih maksimal nantinya.

"Pariwisata akan jauh lebih punya manfaat dan hasil manakala kreatifitas atau bidang kreatif mendukung pariwisata atau sebaliknya," kata Wishnutama saat gelar jumpa pers (5/11/2019) lalu.

Menyandang dua jabatan sekaligus, selaku Menteri Pariwisata dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, menurut Wishnutama bisa mengoptimalkan target dan visi besar yang diembannya.

Apalagi, Wishnutama tak sendiri dalam menjalankan tugasnya. Ia oleh Presiden Joko Widodo, diduetkan dengan anak muda potensial yang menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yakni Angela Tanoesoedibjo. Lantas, duet maut ini membawa harapan bagi dunia pariwisata di Indonesia.

Hal itu ditambah, target Wisnutama sebagai menteri akan menjadikan pariwisata sebagai penyumbang devisa nomor satu di Indonesia. Proyeksi devisa sebesar 20USD miliar atau meningkar 17USD miliar bukanlah sebuah candaan atau "lip service" belaka. Mengingat, rekam jejak Wishnutama yang selalu berprestasi dalam bidangnya dan itu sudah ditunjukkan kepada publik.

Lihat saja apa gebrakan yang dilakukan Wishnutama dalam mendorong sektor ekonomi kreatif. Secara lantang, ia berencana bakal "memburu" perusahaan aplikasi asing yang mengeruk uang di Indonesia.

Ia mendesak aplikasi yang berburu uang di Indonesia itu agar memiliki badan hukum, dan melakukan investasi langsung. Upaya yang hendak ia lakukan adalah dengan menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Alasannya, para startup yang berkecimpung di dunia aplikasi akan sangat kesulitan bersaing dengan perusahaan asing yang memiliki kapital yang lebih baik. 

Karena itu, gebrakan ini perlu dilakukan agar ada kesetaraan dalam hal persaingan usaha. Menciptakan kompetisi yang "fair", tidak saja di dalam dunia aplikasi namun juga subsektor ekonomi kreatif lainnya.

Lebih visioner lagi, Wishnutama juga menjanjikan agar ekonomi kreatif tidak dirasakan oleh pemuda di kota besar, melainkan merangsek ke kota kecil hingga desa. Tentu, visi ini harus disambut dengan baik para pemangku kebijakan di daerah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline