Lihat ke Halaman Asli

Mual P Situmeang

Pekerja Sosial

Menghayati "Jabatan" Bapak dalam Keluarga

Diperbarui: 5 April 2022   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak dan Anak (churchofjesuschrist.org)

Menjadi seorang Bapak atau Ayah adalah sebuah kehormatan.  Seolah seperti mahkota yang ditaruhkan anak di kepala. Melalui kehadiran anaklah status dan jabatan Bapak diteguhkan. Tidak semua pasangan memperoleh karunia anak. Oleh karena itu penting menghargai sebuah kepercayaan merawat dan memelihara anak dalam keluarga. 

Ketika anak lahir dan bertumbuh lalu mulai mengucapkan kata Bapak,  disitulah awal pengakuan jabatan Bapak.  Panggilan pertama kata Bapak seperti penyematan pangkat.

Seorang Bapak tanpa anak rasanya belum sempurna.  Karena jabatan Bapak klop dengan adanya anak.  Ia seperti Mur dan Baut. Tetapi kenyataannya banyak Keluarga tanpa anak. Mereka menolong, menyantuni, dan ada yang mengadopsi anak. Sehingga wibawa jabatan Bapak terawat.

Waktu bersama (wallpaperaccess.com)

Sebutan kata Bapak oleh seorang anak begitu berharga. Ia menjadi suntikan semangat seorang Bapak. Juga pengingat penting agar peran Bapak dijalankan penuh tanggung jawab mulai pagi, siang, hingga malam hari. 

Ribuan bahkan ratusan ribu kali sebutan Bapak oleh anak memotivasi seorang Bapak mengemban jabatan kehormatannya.  Ada sebutan Bapak bernada ceria. Tidak sedikit yang memakai nada memelas dan merayu. Bahkan ada juga bernada keras dan menyentak. Bapak!!!   Ia menyemarakkan suasana kehidupan keluarga.  Seperti alunan nada dalam Lagu.

Bapak dan Anak saling menjaga kehormatan.  Bapak diberi kehormatan dan memeliharanya.  Anak memberi kehormatan dan menikmatinya.

  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline