Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Mukjizat Serumpun Pisang Bikin Pusing Lagi

Diperbarui: 4 Januari 2023   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setandan pisang batu di pekarangan (Dokpri)

Tentang asal-usul serumpun pisang (Musa paradisiaca) di pekarangan rumah Poltak di Gang Sapi,  sydah peenah Engkong Felix (bukan Felis catus tapi Homo sapiens kompasiana) kisahkan di sini.

Engkong tak hendak menceritakan ulang. Sebab, menurut Kitab Suci, jangan pernah kembali ke jalan lama. Melangkahkah lewat "jalan lain", jalan baru.

Dalam bahasa Admin Kompasiana, penceritaan ulang itu, apalagi lebih dari 25 persen konten, tergolong plagiat. Artikelmu langsung dihapus dan kamu dapat satu noktah merah.

Tapi, untuk kamu anasir kepoisme, Engkong beri kisi-kisilah. Rumpun pisang itu dulu tumbuh dari feses musang (Paradoxurus hermaphroditus). Dia pada awal 2020 pernah sembarang buang hajat di pekarangan rumah Poltak.  Tanya lagi apa itu feses dan buang hajat! 

Disebut mukjizat karena -- kendati dikirim lewat feses musang -- Poltak menanggapi kemunculan rumpun pisang itu sebagai karunia Tuhan. Sesuatu yang tak terduga, tak terpikir, dan tak diharap sebelumnya.

Itu semacam kamu berdoa dapat jodoh yang pas-pasan saja. Eh, tetiba diberi-Nya jodoh yang  cakep, baik, dan kaya-raya.  Kamu pasti jatuh pingsan karena kelewat bersyukur, kan?

Kembali ke pisang!

Seperti kelapa, pisang itu flora serbaguna. Semua bagiannya bermanfaat. Daun untuk bungkus makanan atau alas makan. Tulang daun dan pelepah untuk tali pengikat atau serat tenun. Jantung untuk sayur. Buah untuk dimakan segar atau diolah jadi aneka makanan. Batang dalam untuk sayur atau keripik. Bonggol untuk bahan makanan. 

Akar dan getahnya? Embuh! Kamu cari saja sendiri di internet.  Ini bukan artikel politips bermodal keterampilan salin-tempel.

Lainnya, ada teman Poltak bilang rumpun pisang itu bermanfaat juga untuk sarang kuntil dan anak-anaknya. Semprul!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline