Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Admin Kompasiana Memihak Kepentingan Satu Keluarga

Diperbarui: 29 September 2022   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tangkapan layar akun sendiri. Menghindari somasi. (Dokpri)

Kamu tahu arti nepotisme, bukan? Itu huruf N pada akronim KKN -- bukan Kuliah Kerja Nyata (di Desa Penari). Artinya, memprioritaskan pelayanan pada satu atau sekelompok orang atas dasar hubungan kekerabatan.

Misalnya begini. Engkong Felix dan Acek Rudy itu kompasianer yang kinerjanya 11-11, gitulah. Tapi Acek Rudy itu mertua dari salah seorang Admin Kompasiana -- ini misal, ya.  Karena itu artikel Acek Rudy lebih diutamakan untuk AU ketimbang artikel Engkong Felix.

Jelas, ya! Jangan ada pertanyaan, ya!

Tapi memang demikian adanya. Faktual, Admin Kompasiana itu berpihak dan hanya melayani kepentingan satu keluarga.

Kok bisa?

Ya, bisa, dong. Apa sih yang gak bisa di dunia maya kecuali realitas empiris? Semisal kamu bisa menjadi crazy rich di dunia maya, walau faktanya kamu penerima BLT yang sedang flexing

Atau semisal kamu menganggit dan mengagihkan artikel-artikel "tip n trik" sukses dalam karir walau faktanya kamu cuma pengangguran yang aktivis medsos. 

Ah, sudahlah. Engkong perlu klarifikasi soal nepotisme di Kompasiana ini. Sebelum kamu overthinking, lalu mungkin  jadi quiet quitting, atau bahkan ghosting.  

Begini. Kamu harus terima fakta bahwa Kompasiana adalah Rumah Kita Bersama yang dihuni satu keluarga besar.  Juga kamu harus terima fakta bahwa orangtua, bapak-ibu dan kakek-nenek, di Kompasiana itu adalah Pak Tjiptadinata dan Bu Roselina.  

Engkong tak mengada-ada. Coba periksa saja komentar atau balasan komentar dari dan kepada Pak Tjip dan Bu Lina dalan artikel-artikel di Kompasiana.  Pak Tjip dan Bu Lina selalu menyapa dengan panggilan "ananda" atau "cucunda", bukan? Sebaliknya hampir semua kompasianer selalu menyapa Pak Tjip ayahanda atau opa, dan Bu Lina ibunda atau oma.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline