Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Menulis Itu Puncak Kerja Penelitian

Diperbarui: 16 April 2021   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari sciepub.com

Publish or perish! Saya teringat kredo peneliti itu saat rekan Wuri Handoko, dalam artikel "Keuntungan Berlipatganda Menulis Sebagai Kerja Sampingan Peneliti" (K. 15/04/2021) mengatakan menulis adalah kerja sampingan bagi peneliti. 

Rekan Wuri, pada beberapa paragraf, sebenarnya bilang keja menulis itu melekat pada kerja penelitian. Tapi akhirnya dia tetap pada simpulan "menulis itu kerja sampingan" peneliti.

Saya pikir artikel rekan Wuri bermaksud mendorong para peneliti, terutama peneliti muda, untuk menjalani kerja penulisan sebagai bagian integral dari penelitian. Bila demikian halnya, kurang tepat mengatakan menulis itu kerja sampingan.

Mari mendiskusikan soal ini sedikit lebih jauh. Dengan maksud mendapatkan kesamaan pemahaman tentang posisi kegiatan menulis dalam kerja penelitian.

***

Jika merujuk pada kredo publish or perish, publikasi atau lenyap, maka penulisan -- dalam arti publikasi -- adalah puncak kerja penelitian. 

Tanpa publikasi, seorang peneliti tak punya dasar eksistensi di kancah riset. Dia tak akan dikenal, bahkan tak diakui, oleh sejawat sebagai peneliti. Dengan demikian, dia lenyap (perish).

Dalam dunia riset, reputasi dan pengaruh seorang peneliti diukur dari kuantitas dan kualitas publikasinya. Semakin banyak jumlah, semakin tinggi kualitas, dan semakin mendunia  publikasinya, semakin tinggi pula reputasi dan pengaruhnya.  

Ukuran reputasi dan pengaruh yang lazim digunakan adalah indeks-h. Indeks-h adalah jumlah publikasi ilmiah yang jumlah pengutipannya lebih tinggi atau sama dengan h. Indeks ini menginformasikan produktivitas dan pengaruh seorang peneliti berdasar publikasi ilmiahnya.

Semakin tinggi indeks-h seorang peneliti, artinya publikasinya dikutip banyak peneliti lain secara luas, berarti semakin tinggi reputasi dan pengaruhnya. Artinya, semakin  menonjol dan diakui eksistensinya sebagai peneliti. 

Secara tipologis, bisa dibedakan tiga kelas reputasi dan pengaruh peneliti itu. Tingkat lokal (daerah), nasional (negara), regional (antar-negara, misalnya ASEAN), dan internasional (kelas dunia).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline