Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Cicak Bukan Simbol Orang Batak

Diperbarui: 17 Oktober 2018   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Specimen Gorga Boraspati Ni Tano, menghadap Gorga Adop-adop, simbol kesuburan dan kemakmuran dalam buadaya Batak Toba (Foto: wikipedia.org)

Dalam banyak tulisan tentang orang Batak (Toba), disebutkan cicak adalah simbol orang Batak. Dikatakan, seperti cicak yang mampu menempel di mana saja di bagian rumah, orang Batak punya kemampuan adaptif yang tinggi untuk hidup di daerah mana saja dan dalam komunitas apa saja. 

Klaim seperti itu menunjuk pada diaspora Batak yang eksis di delapan penjuru nusantara atau bahkan bumi.  Bukan sebuah kebetulan kalau orang Batak itu dikenal sebagai etnik perantau. Terutama karena dorongan keterbatasan sumberdaya di Tanah Batak sana.

Tapi benarkah cicak itu simbol orang Batak? Saya tak menemukan bukti yang kuat untuk menyimpulkan seperti itu. Dasar orang untuk tiba pada kesimpulan semacam itu itu adalah keberadaan figur "cicak" pada gorga (ornamen) rumah adat Batak.

Figur "cicak" dalam ornamen rumah adat Batak diposisikan menghadap pada ornamen adop-adop, figur 4 payudara, simbol kesuburan dan kemakmuran, merujuk pada persona "Ibu". Posisisinya di bagian muka rumah, satu di bagian kiri dan satu lagi di bagian kanan.

Ada dua hal yang perlu diklarifikasi terkait figur "cicak" itu.  Pertama, benarkah itu figure pada ornamen rumah Batak itu "cicak"? Lalu, kedua, simbol apakah figur itu?

Bukan Cicak tapi Bengkarung

Figur "cicak" dalam ornamen (ukiran) rumah Batak dikenal sebagai gorga boraspati. Boraspati di sini merujuk pada Brihaspati (atau Wrehaspati), salah satu dewa dalam agama Hindu, disebut sebagai guru para dewa, penguasa hari Kamis dan planet Jupiter.

Ada saja orang Batak yang mengarang etimologi "boraspati", sebagai penggabungan "boras" (beras) dan "pati" (sumpah). Sudah pasti itu keliru, karena justru tak memberi arti apapun saat digabung.

Dalam sistem hatiha (penanggalan) Batak, Boraspati adalah nama untuk hari kelima. Diyakini sebagai hari baik untuk menyelengarakan pesta, membangun rumah baru, memulai usaha, dan mencari pekerjaan.

Figur Boraspati ni Tano pada sampul

Dalam khasanah kepercayaan asli dan perdukunan Batak, yang lazim dikenal adalah Boraspati Ni Tano. Wujud biologisnya adalah bengkarung (Eutropis multifasciata), atau kadal tanah. Dalam Bahasa Batak Toba, disebut ilik.

Di kemudian hari orang Batak memang membedakan tiga jenis Boraspati, yaitu Boraspati ni Tano, Boraspati ni Ruma, dan Boraspati ni Huta. Cicak adalah Boraspati ni Ruma, sedangkan (kemungkinan besar) tokek adalah Boraspati ni Huta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline