Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Rasyid Ridha

Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Niat Baik Saja Ternyata Tidak Cukup

Diperbarui: 29 November 2018   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpribadi

Ada sebuah hadits yang sangat terkenal yaitu "Innamal a'maalu bin niyyah" (Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat). Jadi kalau niat kita buruk, jahat, tidak baik, maka semua amal perbuatan kita menjadi sia-sia karena memang diniatkan bukan untuk kebaikan.

Berbicara mengenai niat buruk, apabila baru berupa niat dan belum terlaksana menjadi suatu perbuatan maka belum dicatat sebagai dosa. Adapun kalau sudah terealisasi menjadi suatu bentuk perbuatan nyata baru tercatat menjadi suatu amal keburukan yang berdosa.

Berbeda halnya dengan niat buruk, niat baik sudah tercatat sebagai kebaikan / pahala meskipun masih berupa niat di dalam hati. Apabila niat baik ini dijalankan menjadi suatu perbuatan nyata maka bisa menjadi catatan kebaikan dan diganjar dengan pahala yang berlipat-lipat. Sungguh Allah memudahkan kita untuk meraup berkah akan pahala dari kebaikan yang dijalankan dan begitu melindungi kita dari hal-hal buruk.

Berbicara tentang niat, beberapa hari lalu saya berdiskusi dengan salah seorang pimpinan perusahaan besar. Selintas saya tanyakan kemajuan bisnis perusahaannya dan rencana-rencana bisnis yang akan diambil.

Dia kemudian menjelaskan mengenai kemajuan bisnis perusahaannya dan beberapa rencana bisnis yang secara hitung-hitungan di atas kertas akan banyak mendatangkan keuntungan. Saya kemudian berkomentar dan mendorong agar dia segera mengeksekusi rencana-rencana bisnis tersebut.

Si Pimpinan perusahaan tersebut lantas menyatakan bahwa banyak rencana bisnis yang bagus dan dibuat dengan niat baik, namun tetap harus melewati banyak prosedur administrasi dari feasibility study, hingga keputusan akhir go not go nya rencana bisnis tersebut. Hari ini menurutnya niat baik saja tidak cukup, semua proses dan administrasinya juga harus clear and clean.

Banyak contoh kasus pemimpin perusahaan di negeri ini harus berurusan dengan hukum bahkan beberapa diantaranya harus masuk hotel prodeo hanya gara-gara persoalan administrasi padahal mereka tidak mempunyai niat buruk sama sekali atas eksekusi rencana bisnis perusahaannya.

Oleh karenanya sekarang pimpinan perusahaan menjadi lebih berhati-hati sehingga terlihat lambat dalam eksekusi rencana bisnisnya daripada tersandung masalah di kemudian hari.

Memang benar banyak kasus yang menimpa para pejabat negara maupun BUMN bukan karena adanya niat buruk untuk menggangsir uang negara atau perusahaan, namun hanya karena terpeleset urusan administrasi sehingga dianggap merugikan negara atau memperkaya pihak lain. Tidak selamanya niat baik akan berakhir baik pula dalam perbuatannya.

Hari ini siapa sih orang yang tidak pernah berbuat salah. Kalau mau dicari-cari salahnya seseorang, mungkin penjara sudah tidak mampu menampung lagi penghuni yang sudah ada maupun yang baru akan masuk. Maka menjadi wajar ungkapan niat baik saja tidak cukup, karena berkaca dari kejadian yang ada masih diperlukan pengaman-pengaman lainnya sehingga niat baik tidak berakhir buruk.

Gunakan akal, pikiran dan perasaaan, sehingga dalam mewujudkan suatu niat baik kita tidak akan mendapatkan kesulitan di waktu mendatang. Namun jangan pula kemudian karena saking hati-hatinya kita malah menjadi paranoid dan tidak berani melangkah kemana-mana. Allah sudah berikan akal yang sangat luas kemampuannya sehingga bisa membantu kita melangkah untuk mewujudkan niat baik menjadi sesuatu yang nyata tanpa terkena masalah di depannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline