Lihat ke Halaman Asli

Menelisik Sejarah Bangsa Indonesia Pasca Kemerdekaan Di Tangan Presiden Soeharto Saat Era Orde Baru

Diperbarui: 18 Juni 2025   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Soeharto, Jakarta, 1967. sumber; pinterest

Indonesia merupakan sebuah negara yang secara de facto dan de jure merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dalam membentuk identitas dan sistem pemerintahnya membutuhkan waktu yang sangat panjang. Sebagai negara dengan kepulauan yang luas, Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial, di mana presiden berperan sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan., Presiden dibantu oleh Wakil Presiden dan oleh jajaran Menteri di dalam sebuah kabinet. Sejarah kepresidenan Indonesia ditandai oleh keunikan setiap pemimpinannya, dengan ciri khas dan idealisme yang kental dalam memegang sebuah kekuasaan.

Pasca kemerdekaan, bangsa Indonesia dipimpin oleh sang proklamator yaitu Presiden Soekarno, saat itu lebih dikenal masa Orde Lama. Setelah periode ini berakhir dan Presiden Soekarno lengser digantikan oleh Presiden Soeharto yang lebih dikenal masa Orde Baru. Presiden Soeharto menjabat sejak 12 Maret 1967 dan berlangsung hingga 32 tahun, selama menjabat Presiden Soeharto berada di fase krusial dalam sejarah bangsa, diwarnai oleh karakteristik kepemimpinan yang otoriter namun juga meninggalkan banyak jasa dalam berbagai bidang sebelum diakhiri oleh krisis gejolak sosial politik. Artikel ini akan membahas tentang gaya kepemimpinan Presiden Soeharto serta dampaknya pada era Orde Baru yang merupakan sejarah perjuangan dan perkembangan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.

Presiden Soeharto merupakan Presiden dengan masa jabatan terlama di Indonesia dengan 32 Tahun dari 1967 hingga 1998. Terpilihnya Presiden Soeharto tak terlepas dari keberhasilannya dalam memberantas Gerakan 30 Sepetember dan menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang. Saat menjabat, presiden Soeharto berfokus pada pemeliharaan keamanan dan stabilitas nasional. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, Soeharto membuat kebijakan seperti adanya Dwifungsi ABRI yang mendominasi di ranah sosial dan politik, serta control terhadap seluruh pegawai dan tentara yang harus memberikan suara pada satu partai penguasa yaitu Golongan Karya (GOLKAR).

Otoriter merupakan satu kata yang menggambarkan gaya kepemimpinan Soeharto, ciri khas tersebut melekat sebab di bawah kepemimpinan presiden Soeharto terdapat control ketat terhadap segala elemen yang dikuasai, cenderung tidak melibatkan pihak eksternal dalam pengambilan keputusan, dan adanya penekanan terhadap oposisi. Lebih lanjut, berikut bukti dari ciri khas kepemimpinan Soeharto yang otoriter yaitu:

  • Kontrol atas militer, Presiden Soeharto mempunyai control yang kuat atas militer Indonesia dan memanfaatkannya sebagai pertahanan untuk mempertahankan kekuasaan
  • Penekanan terhadap oposisi, Presiden Soeharto sangat membatasi kebebasan berbicara dan berkumpul sebagai tindakan guna menekan oposisi politiknya
  • Kontrol Media, Presiden Soeharto mengontrol semua media masa guna mempromosikan citra dirinya

Namun dari banyaknya kontroversi yang dilakukan, gaya kepemimpinan otoriter ini mempunyai kelebihan yaitu dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan adanya control langsung dari pemimpin. Presiden Soeharto mampu untuk menjaga stabilitas dan mengarah Indonesia kea rah yang lebih baik, selama menjabat Presiden Soeharto mempunyai jasa yang cukup krusial seperti pemberantasan Partai Komunis Indonesia, pencegahan konfrontasi dengan Malaysia, kembalinya Indonesia bergabung dengan Perserikatan bangsa-bangsa (PBB), terjadinyaa kembali kerjasama dengan IMF guna melakukan penjadwalan ulang pembayaran utang, dan persetujuan Undang-Undang Investasi baru yang lebih terbuka. Namun, selama masa jabatannya Presiden Soeharto mempunyai beberapa kekurangan yaitu adanya batasan atas kebebasan dan tidak adanya partisiasi dari pihak oposisi, hal ini mengakibatkan adanya krisis ekonomi, kerusuhan nasional diakhir kepemimpinannya.

Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Orde baru merupakan periode kompleks yang menunjukan bagaimana gaya kepemimpinan otoriteristik dapat membawa stabilitas dan pembangunan dalam beberapa aspek. Namun, juga mempunyai konsekuensi mengambil kebebasan dan kontrol terhadap masyarakat. Hal ini merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam memahami dinamika kekuasaan dan perkembangannya.

Sumber;

Siddiq, M. (2019). Profesionalisme Militer pada Pemerintahan Soeharto dan Abdurrahman Wahid. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan , 11 (1), 21-33.

Suparno, B. A. (2012). Reformasi dan Jatuhnya Suharto. Penerbit Kompas.

Rahayu, NQML, Afifah, FM, & Prastiwi, NDP (2022). MENYINGKAP KARAKTER PRESIDEN SOEHARTO DARI BALIK TULISAN TANGAN. BASINDO: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya , 6 (1), 13-23.

Supriyadi, H. (2018). Gaya kepemimpinan presiden Indonesia. Jurnal Agregasi: Aksi Reformasi Pemerintahan Dalam Demokrasi , 6 (2).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline