Lihat ke Halaman Asli

Cedera Bahu Saat Olahraga, Dislokasi atau Patah Tulang?

Diperbarui: 18 September 2019   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia sukses menyelenggarakan Asian Games ke-18 yang resmi ditutup pada awal bulan ini (2/9/2018).  Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, Indonesia berhasil menyabet 98 medali (31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu) sehingga akhirnya menempati peringkat keempat.

Namun, di balik kemenangan dan medali ada juga kekalahan yang dialami para atlet. Beberapa juga mengalami cedera sehingga tidak berhasil melaju ke babak berikutnya.

Menurut Andi Kurniawan, selaku Ketua Tim Medis Kontingen Indonesia, tercatat ada total 52 atlet Indonesia yang cedera (Kumparan.com). Salah satu atlet yang cedera adalah Popo Ario Sejati, atlet balap sepeda gunung downhill.

Popo mengalami cedera bahu kanan yaitu patah tulang selangka sehingga harus dipasang pelat dan menjalani fisioterapi (Republika.co.id).

Sempat terdengar kabar bahwa Popo mengalami dislokasi, namun diklarifikasi bahwa cedera yang dialami adalah fraktur (patah tulang). Memang sulit membedakan patah tulang dan dislokasi.

Tidak hanya pada atlet elit, cedera bahu pada saat dapat dialami siapa saja. Walaupun olahraga sehat untuk tubuh, semua jenis olahraga tetap ada risiko cedera.

Cedera olahraga pada umumnya terjadi jika tidak dilakukan pemanasan dengan baik, tidak melakukan gerakan dengan teknik yang benar, dan tidak berhati-hati sehingga jatuh, tertimpa alat olahraga, atau berbenturan dengan orang lain.

Ada pula beberapa jenis cedera pada bahu yang bisa terjadi seperti peradangan otot, dislokasi sendi bahu, dan patah tulang.

Bahu manusia merupakan sendi bola dan rongga (ball and socket joint) yang terdiri dari 3 buah tulang yaitu tulang belikat (skapula), tulang selangka (klavikula), dan tulang lengan atas (humerus).

Selain tulang, ada beberapa otot, ligamen, dan tendon yang menggerakan dan mempertahankan posisi sendi bahu.

Sendi ini mempunyai rentang gerak yang sangat luas. Pada beberapa posisi tertentu, sendi bahu berada pada posisi yang rentan cedera. Posisi-posisi tersebut sering ditemukan pada saat olahraga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline