Lihat ke Halaman Asli

mohammad luqman

Pengajar di Pesantren Nurul Iman Pasir wetan Purwokerto

Sudut Pandang Musibah Perspektif Tasawuf Imam Junaid Al-Baghdadi bagi Milenial

Diperbarui: 25 November 2020   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudut pandang Musibah menurut Imam Junaid Al Baghdadi dalam maqalahnya 

‏سئل الإمام الجنيد البغدادي رحمه الله تعالى :
كيف أعرف البلاء هل هو عقاب من الله ام كفارة أم ارتقاء ورفعة ؟؟؟
فأجاب رضي الله عنه
اذا غضبت فهو غضب من الله وسخط
واذا صبرت فهو كفارة
واذا رضيت فهو إرتقاء ورفعة.

1. Jika kamu marah maka Musibah adalah adzab Tuhan untukmu

2. Jika kamu sabar maka Musibah adalah pelebur dosa

3. Jika kamu rela dan ridlo, maka Musibah adalah wasilah utk peningkatan derajat untukmu

Musibah bagimu di posisi mana?

Dan banyak orang ketika menerima musibah ia marah-marah dan hilang kendali, termasuk ketika ditolak saat menyatakan cinta

Paham kan sekarang? Kalau ternyata itu adzab buat kamu yg suka mengobral janji dan kata-kata manis apalagi cuma di sosmed. 

Nah mudahnya begini, kamu ditolak saat menyatakan Cinta, kemudian kamu bisa sabar dan ikhlas menerima ini sebagai pelebur dosamu karena kamu lebih mengejar cinta manusia dibandingkan cinta sang pencipta.

Prinsipnya kamu gombali Tuhan untuk mendapatkan Cinta-Nya dulu.

Dan ketika Keridloanmu mencintai seseorang ternyata tidak berbalas, maka dengan keikhlasanmulah yg akan menjadikan jodohmu nanti lebih baik daripada apa yang kamu kejar sekarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline