Lihat ke Halaman Asli

Pelacur

Diperbarui: 1 Mei 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Wajah- wajah indah kini berakhir dalam suasana hangat, tubuh- tubuh mempesona bikin terpana dibuat jajanan lalat- lalat bejat, terlantar dengan pasrah jadi makanan buaya- buaya darat, dicicipi sekejap dengan lahap diatas puncak keinginan hasrat.

Jadi perbincangan hangat para laki- laki berkehidupan gelap, diceritakan di berbagai kerumunan bahkan diperjual belikan dengan penuh semangat, Gonta ganti gairah di dalam suasana berbeda, melegalkan hasrat dibalik sofa.

Lekukan tubuh di layangkan, Agar jadi pemikat nafsu jahat, diangan- angan selalu dibayangkan, nikmatnya gaya di setiap tempat.

Hati menangis mendengar berita itu, aku tidak akan memandang sebelah mata hanya karna dia seorang pelacur, menurutku dia lebih baik dari orang2 yang memperbincangkan. Setiap orang pasti punya keinginan menjadi lebih baik/ orang baik namun apalah daya mereka terpaksa oleh keadaan sehingga harus melakukan hal itu, 

aku sangat prihatin mendengarnya semoga saja dia diberikan hidayah agar menjadi orang yang baik sampai pada akhir riwayatnya. 

# pelacur # Karya : Ali Wafa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline