Lihat ke Halaman Asli

Qomarul Huda

Bapak satu anak

Menikmati Persaingan Axelsen-Momota

Diperbarui: 2 Desember 2021   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kento Momota dan Viktor Axelsen (sumber foto: inews.id)

Sudah cukup lama rasanya kita tidak melihat persaingan sengit antara dua pebulutangkis putra top dunia. Taufik Hidayat pernah mengisi persaingan bersama Peter Gade.

Setelahnya, Lin Dan dari China cukup lama bersaing di papan atas dunia. Ia meraih banyak gelar bergengsi seperti dua kali juara Olimpiade, lima kali Kejuaraan Dunia, dan enam kali All England membuatnya menjadi salah satu pebulutangkis terbaik dalam sejarah.

Ia punya saingan abadi dalam diri Lee Chong Wei. Andalan Malaysia ini dua kali meraih medali perak Olimpiade, dan empat kali All England dan sederet gelar di berbagai turnamen major.

Berulang kali Super Dan dan Datuk Lee bertarung di partai puncak. Termasuk dua kali di final Olimpiade yang mana keduanya dimenangi Lin Dan.

Pasca pensiunnya Lin Dan, belum ada persaingan sengit antara dua pemain hingga kemudian kita sekarang bisa menikmati penampilan dua pebulutangkis terbaik dunia saat ini, Viktor Axelsen dan Kento Momota.

Kedua saling gusur pada peringkat nomor satu dunia. Pada awalnya Axelsen yang kembali lagi menduduki peringkat satu dunia tahun 2018 digusur oleh Momota yang saat itu tampil luar biasa. 

Puncaknya tahun 2019 Momota masuk dalam buku rekor dunia, Guinness World Records atas keberhasilannya meraih 11 gelar dalam satu musim. Ini membuatnya memecahkan rekor 10 gelar milik Lee Chong Wei.

2018 sampai 2021 merupakan tahun keemasan Momota. Padahal tahun 2017 ia baru saja kembali dari masa hukuman akibat tersandung kasus judi ilegal. Momota langsung tancap gas dengan menjuarai berbagai turnamen hingga akhirnya bisa mengkudeta Axelsen di peringkat satu dunia. 

Performa yang konsisten serta kondisi fisik yang prima menjadi kunci suksesnya.
Selama tiga tahun ia bersaing sengit dengan Axelsen dan masih bisa mempertahankan posisinya.

Sebenarnya ada beberapa pemain yang digadang-gadang bisa menyaingi hegemoni keduanya. Kita bisa menyebut Chou Tien Chen, Shi Yuqi, Chen Long, Anders Antonsen sampai tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Ginting.

Namun konsistensi mereka belum bisa menyaingi level Momota dan Axelsen.
Sampai akhirnya akhir bulan ini, BWF (Badminton World Federation) merilis peringkat dunia terbaru pada 30 November 2021. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline