Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Mengajar 24 Jam Jadinya

Diperbarui: 17 November 2021   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Sebelum Covid-19 melanda negeri ini, belajar seperti biasa. Masuk pukul 06.30 dan selesai pukul 15.00.

Kebiasaan itu menjadi porak poranda ketika Covid tiba. Belajar luring diganti belajar daring. Belajar di ruang ruang kelas dipindahkan ke rumah masing-masing. 

Ada enaknya. Tidak perlu bermacet macet ria. Cukup duduk di rumah, kadang bisa sambil ngopi sebelum jam belajar dimulai. 

Ada tak enaknya. Karena waktu pembelajaran menjadi tidak bisa biasa. Artinya, jika pembelajaran dilakukan luring maka tugas dikerjakan dan langsung dikumpulkan. Selesai. 

Ketika pembelajaran daring maka tugas tidak bisa langsung dikumpulkan. Sebagai guru, kita harus sabar menunggu penyerahan tugas. Kadang mereka menyerahkan tugas tengah malam. Tak apa apa jua sih. 

Alasan mereka memang masuk akal. Tadi siang internet nya mengalami gangguan, Pak. Tadi siang kuota saya habis, Pak. Dan tentunya banyak lagi alasan lain. 

Kadang juga ada yang malam malam menanyakan materi pelajaran karena siangnya tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan alasan seperti di atas juga. Berarti dijelaskan lagi. 

Begitulah menjadi guru ketika pembelajaran dilakukan dari jarak jauh. Sebuah pengalaman baru yang harus dinikmati. 

Terkadang ada siswa yang mengirimkan tugas salah. Kemungkinan dia tertidur atau tidur lagi saat pelajaran sehingga tidak memahami materi ajar. Kalau ada yang begini, terpaksa mengajari lagi dari awal. 

Memang ada yang membahagiakan juga. Saat ketemu anak anak pandai yang langsung paham ketika diberikan modul di GCR. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline