Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Berjudi dengan Partai Baru

Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompascom

Paling tidak, ada dua partai baru yang akan mengguncang jagad perpolitikan negeri ini. Yang pertama adalah Partai Ummat. Sebuah partai baru yang diinisiasi oleh tokoh reformasi yang didepak dari partai lama, yang juga dibidani kelahiran nya. 

Partai yang kedua adalah partai Gelora. Partai yang digagas oleh kelompok Anis Mata dan Fahri Hamzah, setelah keduanya didepak dari partai lama yaitu PKS. 

Partai Ummat yang difiguri oleh Amin Rais, jelas akan berebut pemilih dengan PAN. Selama ini, Amin Rais baru bisa bergerak di lingkup pendukung PAN. Tak mungkin ada limpahan pemilih dari partai lain. Karena pemilih sudah semakin terkonsolidasi. 

Demikian juga dengan Partai Gelora. Hanya akan berebut pemilih dari partai lain, kecuali berebut dengan PKS.  Pemilih PKS yang akan terbagi dua, antara memilih PKS dengan setia atau memilih Partai Gelora karena selama ini berada di PKS karena tokoh mereka seperti Anis Matta ada di dalam nya. 

Jika melihat kondisi seperti itu, maka akan sulit partai baru akan mampu memecahkan rekor langsung masuk Senayan dalam sekali gebrakan. Seperti PSI yang menyusuri jalan dari daerah terlebih dahulu. Walaupun tidak memiliki Wakil di senayan, tapi cukup tangguh di DKI Jakarta dengan delapan kursi perolehan. 

Kemudian besar dua partai baru tersebut akan mengikuti model PSI. Artinya, target cukup merebut kursi kursi di DPRD baik 1 maupun 2. Terlalu ambisius untuk target Senayan. 

Bagi PAN dan PKS sendiri perlu kerja keras. Tantangan dari luar mungkin mudah dihadapi. Tantangan dari dalam justru sulit ditundukkan. Ketokohan Amin Rais di Partai Ummat dan ketokohan Anis Matta di Partai Gelora jelas bukan kaleng kaleng. 

Kedua tokoh tersebut sudah cukup dalam tertanam dalam benak pemilih setia kedua partai tersebut. Salah strategi kedua partai lawas tersebut bukan hal mustahil akdn terlempar dari Senayan juga. Seperti yang dialami oleh Hanura yang terlalu sering muncul dalam perpecahan. 

Saat ini, mendirikan partai itu bagaikan berjudi. Terlalu berat persyaratan yang harus dipenuhi. Setelah persyaratan di penuhi pun belum tentu ada yang memilih. Kecuali orang orang dekat semata. 

Siapa lagi yang hanya mau berjudi? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline