Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Haruskah Anak Bersaing dengan Temannya?

Diperbarui: 24 Januari 2021   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Sebut saja namanya Bondan, bukan nama sebenanya. Dia sudah dihukumi bodoh sejak dia mulai belajar di bangku sekolah. Sebelum sekolah tak pernah ada yang melabeli Bondan sebagai anak bodoh. Label itu justru disandang Bondan sejak bersekolah. 

Kenapa Bondan bisa dilabeli bodoh? 

Pelajaran di sekolah ada sepuluh jumlah nya. Sewaktu masih ada ujian nasional, dari sepuluh mata pelajaran itu ada  4 untuk SMP dan 3 untuk SD yang menjadi pelajaran favorit. Keempat atau ketiga pelajaran favorit itu tentu pelajaran yang masuk dalam ujian nasional. 

Sehingga orangtua sering mendoktrin pada anaknya untuk fokus pada pelajaran favorit tersebut. Anak-anak boleh dapat nilai 4 untuk pelajaran IPS, tapi jangan sampai dapat nilai 6 untuk Bahasa Indonesia. 

Apa hubungannya dengan label bodoh Bondan? 

Ketika Bondan masuk sekolah dia harus belajar matematika. Pelajaran ini sulit bagi Bondan. Karena Bondan hanya bisa menggambar. 

Sekarang memang tak ada lagi pelajaran khusus karena bersifat tematik. Tapi Bondan selalu kepayahan jika berurusan dengan angka angka. 

Oleh karena itulah, Bondan dianggap sebagai anak bodoh karena tak cepat dalam belajar angka angka. Bondan sendiri sebetulnya sudah belajar mati matian, tapi kemajuan nya tak sebaik kemajuan teman teman nya satu kelas. 

Kebodohan Bondan lahir karena Bondan dibandingkan dengan teman temannya. Pembelajaran menjadi sebuah kompetisi. Kompetisi yang terjadi merupakan kompetisi dengan teman temannya. Inilah persoalan nya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline