Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Mengapa Kompasiana Berasa Sepi?

Diperbarui: 8 Juli 2020   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana

Sudah menjadi Kompasiana premium. Sudah ngacir cepat.  Tapi, kok berasa sepi Kompasiana nya? 

Gak asik juga kalau baca Kompasiana yang polos polos aja. Alias Kompasiana yang tak ada iklan nya. Benar benar berasa ada yang hilang di sana. 

Menjadi premium dan harus bayar tak apalah. Tapi, mungkin jangan hilangkan semua iklan nya. Karena jadi hambar ngeliatin nya.  Ibarat makan, kok cuma nasi doang. 

Saya sendiri tak keberatan kalau di Kompasiana premium masih ada satu dua iklan yang nongol.  Biar ramai. Biar gak berasa sendirian saja. 

Yah, mungkin agak aneh. Hanya, saja, setelah merasakan selama beberapa hari tanpa iklan, hidup menjadi kurang warna.  Walaupun, kalau ada iklan juga gak pernah di-klik, tapi berasa ada warna lain. Ada makhluk lain yang menemani kita ketika membaca Kompasiana sendirian. 

Boleh ya? Boleh kan? Kalau iklan ditayangin film Kompasiana premium.  Walaupun tak perlu banyak banyak. Cukup satu dua sebagai teman membaca. 

Kalau kebanyakan. Terlalu ramai. Konsentrasi juga kurang fokus. Kalau gak ada sama sekali juga berasa banget sepinya. Pas-nya, ada tapi sedikit atau gak usah banyak banyak. 

Cuma usul. Diterima sukur. Gak diterima, awas ajah! 

Oke ya? Gitu ajah. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline