Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Bapakku, Babi

Diperbarui: 17 Maret 2019   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Babi.  Bapakku menjadi babi.  Saya melihat untuk yang kedua kalinya bapakku menjadi babi. 

Sejak berkenalan dengan ustad Tengku, dan menjadi anak buah nya,  bapakku kulihat menjadi babi.   Berjalan merangkak dengan ekor kecil di pantatnya.  Babi,  pake banget. 

Ustad Tengku memang beberapa bulan ini mengisi pengajian di masjid dekat rumahku. Sebetulnya bukan pengajian agama.  Gak ada bau agama sama sekali.  Pengajian ustad tengku isinya hampir dari awal sampai akhir dia bacot, ya, hanya makian. 

Paling banyak dimaki dan dicaci ustad tengku adalah pak lurah.   Bukan karena pak lurah malas bekerja untuk rakyat desanya.   Ustad tengku marah kepada pak lurah karena lurah baru itu tak pernah lagi memberikan uang setoran.  Padahal ustad tengku punya istri empat.   Dan kata dia,  istri empat itu syar'i. Padahal pada saat gak bisa memberi nafkah yang disalahin pak lurah. 

Sayang nya,  bapakku malah menjadi penggemarnya.   Kemarin bapakku sudah bilang sama ibu mau kawin lagi,  kayak ustad tengku.   Tuntunan agama tak boleh ditolak.   Dan ibu akhirnya mengiyakan tuntutan napsu bapak mau kawin lagi. 

Kamu tahu siapa yang mau dikawin bapakku?  Si nimah,  teman sekolah ku di SMP.   Saya yakin dia gak mau kawin dengan bangkotan,  tapi karena bapaknya teman saya juga murid ustad tengku,  maka dia dipaksa manut dikawinkan dengan bapak ku. 

Itulah pertama kali,  saya lihat bapak ku jadi babi.  Berjalan merangkak dengan empat kaki.   Dan di pantat nya muncul buntut kecil yang bergoyang saat babi itu berjalan. 

Lalu,  giliran saya yang kena musibah.   Saya dipanggil bapak ke kamarnya.   Kemudian dia bilang,  "kamu mau saya kawin kan dengan ustad tengku".

Dan mendadak bapak ku berubah untuk yang kedua kalinya menjadi seekor babi.   Berjalan dengan empat kaki dan di pantatnya tumbuh ekor yang bergoyang-goyang saat dia berjalan. 

Tak ada lagi suara bapak.  Saya hanya mendengar suara ngik ngok babi. 

Ayahku memang babi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline