Lihat ke Halaman Asli

Moch IzaaHasbi

Pencari kebebasan untuk melakukan sesuatu.

Inovasi Penanaman Pohon Pisang di Lahan Persawahan di Brebes Bisa Membuncitkan Tabungan

Diperbarui: 18 Agustus 2021   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Wabah covid-19 yang telah menyebar di seluruh dunia dewasa ini perlu adanya sebuah ide kreatif dalam menjaga ketersediaan bahan pangan yang menjamin gizi di setiap masyarakat. Seperti contohnya nya PERDA kabupaten Brebes. Diutus langsung melalui dinas pertanian dan ketahanan pangan wilayah kabupaten Brebes. Termasuk pemerintah daerah yang telah menyediakan inovasi penanaman pohon pisang di lahan atau pematang sawah.

Dewasa ini kabupaten Brebes melakukan kegiatan panen pisang di daerah kecamatan Losari yang dipanen di sawah dengan hasil yang sangat memuaskan mencapai 1000 ton lebih. Jika ditotal keseluruhan hasilnya sangat mencengangkan mencapai kurang lebih 3 miliar. Dengan menghitung rata-rata harga Pisang rp3.000 per kilo.

Sepemikiran dengan arahan dari menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk melanjutkan dan meningkatkan segala produksi pertanian terutama untuk menggapai kebutuhan pangan agar tidak kurang, diperlukan penambahan luas tanaman melalui pengembangan kawasan atau ekstensifikasi dan sudah saatnya nya komoditas hortikultura menjadi juara sektor pertanian.

Menanggapi hal tersebut direktur jenderal hortikultura prihasto Prasetyo menyatakan jajarannya akan terus menjauh atau meningkatkan produksi melalui program gedor arti salah satunya yang sudah terwujud adalah program pengembangan kawasan holtikultura khususnya di bidang buah-buahan.

"ini menjadi komitmen kami untuk terus menerus mendorong produksi holtikultura terutama di sektor buah-buahan unggul kala ekspor," ungkap pria yang akrab dipanggil pak selamet ini.

Penggunaan tanah di sawah untuk penanaman pohon pisang dari segi ekonomi menjadi nilai tambah bagi para juragan atau petani terlebih di masa pandemi covid 19 saat ini dengan hasil yang cukup mencengangkan ini dapat juga menjadi sumber diversifikasi pangan dan memicu terjadinya ekspor.

"Semoga pemanfaatan tanah persawahan ini dapat menjadi contoh bagi daerah sekitarnya dalam memanfaatkan tanah yang kosong dan tidak ada tanamannya "harap pak Selamet

Dari lahan yang tersedia, berbagai jenis pisang ditanam secara massal. Hasilnya, kecamatan ini mampu menghasilkan pisang yang bisa dipasarkan ke berbagai daerah. Pisang yang ditanam di antaranya pisang raja nangka, raja bulu, mas kirana, kepok kuning dan pisang ambon. Lahan sawah yang dimanfaatkan adalah lahan produktif dengan irigasi teknis dengan pola tanam monokultur bergilir dengan padi dan bawang merah.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes Tanti Palupi ketika dikonfirmasi menyatakan, lahan pisang di Kabupaten Brebes mencapai 525 hektare yang tersebar di 17 kecamatan. Penanaman pisang dilakukan oleh beberapa kelompok tani, di antaranya Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) Fadilah Desa Randusari, Kecamatan Losari Brebes.

"Khusus di Kecamatan Losari, hasil panen mencapai 1.106 ton yang berasal dari sejumlah desa, yakni Desa Kedungeneng, Kalibuntu, Babakan, Randusari, Bojongsari dan Rungkang. Sementara, total produksi pisang di Kabupaten Brebes saat ini mencapai 9.595 ton," terang Tanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline