Lihat ke Halaman Asli

M. Jojo Rahardjo

Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Belajar tentang Otak dan Fungsinya secara Online?

Diperbarui: 9 Oktober 2022   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Dokumentasi KMP

Pasti pernah dengar kata motivator, yaitu orang yang dianggap memiliki kemampuan berlebih dalam memberi motivasi, sehingga orang yang mendengarkannya menjadi pribadi yang lebih baik.

Pasti juga pernah mendengar kata pengembangan mindset, atau materi yang diberikan oleh perusahaan training tentang cara merubah mindset dari yang buruk kepada mindset yang memberi benefit. Kata mereka: perubahan mindset bisa membawa kita pada prestasi besar atau produktivitas yang tinggi dan menjadi pribadi yang baik.

Mereka itu sering banget ngomong, misalnya: berpikirlah positif, buang amarah, jangan terganggu dengan apa kata orang, jangan cemas, fokus pada hal yang paling penting saja, dan lain-lain. Bahkan mereka juga bilang: jangan mudah panik.

Semua itu sangat mudah diucapkan atau disampaikan kepada peserta training. Namun apakah itu efektif dalam memberi hasil?

Apakah bisa meminta orang yang sedang panik untuk tidak panik? Tentu tidak bisa, karena panik itu bukan pilihan, karena panik adalah sebuah kondisi di otak yang sedang menurun fungsinya. Mengatakan: "jangan panik!", sama dengan mengatakan: "berfungsilah dengan baik, wahai otak!" Jelas itu tidak mungkin.

Demikian juga dengan berpikir positif yang juga sebuah sikap hidup yang dihasilkan saat otak berfungsi dengan baik. Jadi tidak bisa kita meminta orang untuk berpikir positif.

==o==

Tiga dekade terakhir ada sains yang berkembang pesat, yaitu neuroscience & positive psychology. Sains ini giat melakukan riset seputar fungsi otak dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan, seperti produktivitas, kecerdasan, kemampuan menemukan solusi, ketangguhan dalam situasi sulit, kesehatan tubuh, hingga kecenderungan pada kebajikan.

Sains yang baru ini yang menemukan, bahwa saat otak dalam kondisi tidak berfungsi maksimal, maka kita akan cenderung untuk mudah panik, tidak cenderung pada pikiran positif, cenderung pada agresi yang merugikan orang lain, gampang terganggu dengan apa yang dilakukan orang lain, mudah marah, mudah cemas, putus asa, dan lain-lain.

Namun mesti diingat 3 point penting ini:

1. Bukan berarti kita memiliki cara yang amat instant untuk memiliki berbagai kelebihan. Tentu saja dibutuhkan pemahaman mendasar terlebih dahulu tentang apa itu otak dan fungsinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline