Lihat ke Halaman Asli

[FAPI] Tidak Diterima

Diperbarui: 6 Juli 2015   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mir'atul Maratik, No. 59

Kaca, apa kau bisa menggambarkan sosok yang berdiri di depanmu?

Aku sungguh menyesal, apa yang aku lewati selama 17 tahun seakan mudah dilalui. SD, SMP, SMA terasa mengalir seperti air. Sekarang, aku menimba ilmu di MAN 1 BANDUNG tepat di umurku yang ke 18. Tahun ini adalah tahun penentuan. Aku ingin melanjutkan pendidikan di universitas jurusan Analis Kimia. Aku memberanikan diri untuk daftar tanpa restu orang tua.

Pengumuman pun tiba, aku melihat dua kata menyakitkan. Tertulis dengan font bergaya Times New Roman (Bold,Italic,Underline) “TIDAK DITERIMA”. Ah, kaca. Rasanya hati ini seperti meledak menjadi serpihan yang terbuang begitu saja. Aku tidak terima! Aku menangis karena keinginanku tidak terkabul.

Akhirnya, orang tuaku angkat bicara. Mereka membuktikan bahwa caraku salah, karena Madrasah bukan sekolah favorit. Mereka menyuruhku untuk daftar ke perguruan tinggi lain dengan jurusan yang TIDAK SAMA SEKALI ada di dalam impian sepuluh tahun kedepan, yaitu jurusan Agroteknologi. Ternyata benar, aku “DITERIMA”. Aku pasrah, aku pikir aku bisa membiasakan diri mencintai semua yang akan aku lewati di jurusan tersebut. Terlebih, jurusan tersebut bisa menyongsong mimpiku yang paling aku impikan. RUBAH RAKYAT INDONESIA DENGAN INDONESIA UNTUK INDONESIA!.

Ya kaca, aku akan lebih mensyukuri apa yang sudah ditakdirkan padaku. Kemauanku belum tentu baik untukku.

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline