Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran yang Membunuh

Diperbarui: 20 September 2021   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gangguan jiwa atau gangguan mental memiliki arti ketidakseimbangan jiwa yang mengakibatkan terjadinya ketidaknormalan sikap atau tingkah laku. Secara umum, gangguan jiwa atau gangguan mental diartikan sebagai kondisi yang mempengaruhi suasana hati, pikiran, dan perilaku.

Meskipun gangguan jiwa dengan gangguan mental memiliki beberapa perbedaan, namun keduanya masih dalam lingkup yang sama. Keduanya dapat berasal dari genetik ataupun dari kehidupan penderita yang penuh tekanan.

Gangguan jiwa atau mental memiliki banyak dampak buruk bagi para pengidapnya seperti;

  1. Mengalami depresi atau kondisi suasana hati yang mengalami gangguan sehingga perasaan terpuruk selalu muncul,
  2. Mengalami stress yang dapat mengganggu kesehatan fisik,
  3. Mengalami skizofrenia atau kekacauan pikiran sehingga pengidap berhalusinasi secara berlebihan,
  4. Mengalami axienty atau kecemsan dan kegelisahan berlebihan,
  5. Berkurangnya rasa percaya diri, 
  6. dsb.

Masalah gangguan jiwa atau gangguan mental, akhir-akhir ini menjadi perbincangan banyak masyarakat khususnya para netizen. Permasalahan mulai menjadi masalah besar setelah banyaknya kasus-kasus yang berasal dari gangguan jiwa atau gangguan mental terungkap ke publik. Tidak hanya itu, setelah maraknya kasus tersebut, banyak masyarakat yang mulai memberanikan diri mereka untuk mencerikan gangguan jiwa atau gangguan mental yang dimilikinya. Hal inipun merubah pola pikir beberapa masyarakat tentang gangguan jiwa atau gangguan mental. 

Kini banyak masyarakat yang beramai-ramai mengangkat permasalahan gangguan jiwa atau gangguan mental. Tidak hanya itu banyak pula masyarakat yang ingin membaantu para pengidap gangguang jiwa atau gangguan mental. Niat membatu warga terwujud dengan adanya beberapa solusi seperti diadakannya semicolon project, webinar tentang kesehatan mental, tes psikologi dan lain sebagainya.

Layaknya kutipan "Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya.", fenomena tersebut ternyata tidak dapat diterima oleh beberapa khalayak. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa gangguan jiwa atau gangguan mental hanyalah hal yang tidak penting. 

Lebih parahnya lagi, kebanyakan dari mereka memberikan opini  buruk kepada penderita gangguan jiwa atau gangguan mental secara langsung. Hal ini sangatlah berdampak  fatal karena dapat memicu datangnya hal yang tidak diinginkan. Sangat banyak kejadian orang-orang yang meremehkan kondisi kejiwaan/mental orang lain yang berujung pada hal mengerikan seperti penderita gangguan jiwa/mental yang semakin tertekan, hingga memunculkan penyakit lain yang merenggut nyawa, atau penderita gangguan jiwa/mental yang semakin tertekan, hingga merenggut nyawanya sendiri.  

Mereka seolah-olah menutup mata terhadap permasalahan gangguan jiwa atau gangguan mental tersebut. 

Sudah seharusnya semua masyarakat membuka pemikirannya dengan benar tentang permasalahan kesehatan jiwa/mental. Semua masyarakat harus sadar betapa pentingnya kesehatan jiwa/mental, entah kesehatan jiwa/mental diri sendiri maupun orang lain. Kesehatan mental bukanlah perkara kecil dan sangat rawan karena memiliki dampak yang sangat baik maupun sangat buruk tergantung seberapa terbukanya diri kita masing-masing. 

Oleh karena itu, kita harus mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang betapa pentingnya kesehatan jiwa atau mental agar tidak menjadi ranjau bagi diri sendiri maupun orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline