Lihat ke Halaman Asli

Beda Ibadah Vertikal dan Ibadah Horizontal

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

terpikir untuk menulis tulisan ini dikarenakan ada status saudara saya di "grup kajian"Facebook: "Maaf bgi yg tdk kepentingan atau hnya iseng sja. Tlong jgn buat stt aneh2 yg tdk maksud d akal di kiriman "grup bla bla bla-saya sengaja hidden untuk menjaga nama baik saudara kita-" . Disni bkn untk promo kue atau yg laen nya. Di sni untk belajar soal ke imanan atau tentang sling membgi irmu pemahaman." kalau dari isi kata kata tersebut rekan2 pasti tau dong itu grup kajian keagamaan. tidak disangka dan tidak dinyana mengundang komen2 yang beragam ada yang setuju dan ada jg yang tidak setuju bahkan ada yang sedikit ngeyel dengan berdagang di komen tersebut yang bikin gelinya dagang bawang hahahah yang kita ketahui harga bawang sedang menggila.

sedikit yang saya pahami dari status dan beberapa komen negatif dari penulis status yang menyatakan bahwa berdagang itu urusan pribadi dan tidak ada hubunganya dengan kajian. ya memang betul sekali tidak ada hununganya dengan kajian itu tapi kan tidak semestinya membuat status yang mendeskreditkan rekan yang lain yang sedang mencari nafkah dari socmed.

anggapan berdagang itu bukan suatu ibadah adalah sesuatu hal yang salah, berdagang itu usaha halal untuk mencari nafkah dia tidak mencuri atau mengambil hak orang lain. disini sedikit ingin berbagi tentang perbedaan ibadah vertikal dan ibadah ritual.

IBADAH VERTIKAL

ibadah vertikal adalah ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba kepada tuhannya baik itu dilakukan di tempat ibadah maupun diluar tempat ibadah. yang dilakukan ditempat ibadah seprti shalat lima waktu, shalat jumat, teraweh dan tahajud. sedangkan ibadah yang bisa dilakukan diluar tempat ibadah seperti puasa, membaca alquran berzikir dalam perjalanan. dan nilai ibadahnya itu tergantung keikhlasan dari hamba dan Tuhan-nya.

kita tidak pernah tau apakah dia benar2 shalat, atau berpuasa karena yang tahu pada hakikatnya hanya dia dan Allah. ya walau dari fisik kita bisa melihat dia melakukan gerakan shalat dan jika puasa kita bisa melihat dia tidak makan, minum atau hal-hal yang bisa membatalkan puasa, akan tetapi kita tidak tahu didalam hati nya, kita juga tidak tahu apa yang dilakukan dia dibelakang kita bukan. dan lagian kurang kerjaan sekali memperhatikan ibadah vertikal seseorang.

konsekwensi seseorang yang meninggalkan atau tidak melaksanakan ibadah vertikal adalah dia akan mendapatkan dosa karena telah melanggar dan tidak mengindahkan perintah Tuhan-nya untuk beribadah menyembah kepada-Nya. dan cara "meminta maaf" atau memohon ampunanya "mudah" cukup dengan taubatan nasuha (tobat yang sesungguh-sungguhnya) dan Allah maha pemurah lagi maha pengampun, ketika mendapati hambanya yang berbuat salah dan bertobat dengan sepenuh hati. DONE!

IBADAH HORIZONTAL

Ibadah Horizontal adalah ibadah yang berupa kepedulian, kepekaan sosial terhadap orang lain atau makhluk lainya, dan semata-mata dilakukan untuk mencari Ridho Allah Tuhan semesta Alam.

ibadah horizontal seperti, bersedekah, menyantuni anak yatim (http://yayrahmah.wordpress.com), kerja bakti membersihkan lingkungan, membersihkan sungai, silaturahmi mengunjungi tetangga, saudara, teman sejawat dll. menengok orang yang sakit, mengantarkan jenazah ke pemakaman dan lain-lain, dan seterusnya, dan sebagainya.

luas bukan manfaat dari ibadah horizontal?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline