Lihat ke Halaman Asli

Cathaleya Soffa

Ibu Rumah Tangga

Senja, Mata Air Surga dan Zauji

Diperbarui: 26 Februari 2019   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Kita. Adalah cercah cahaya yang berbeda pendarnya. Ujung dunia yang saling berlawanan. Namun memiliki daya juang untuk mengikat simbol simbol cinta yang halal. Kau cinta yang disematkan Tuhan. Tersembunyi di antara barisan siluet panjang. Rekah dibalik awan. Membias keperakan.

Kau menuntunku kepada pintu yang agung. Membukakan tirai demi tirai tabir. Pengikat cinta yang kita labuhkan bersama. Jauh sebelum Tuhan meniupkan ruh ruh kita menjadi janin. Aku masih menjelma debu. Menjelma bayangan biru. Legam di langit paling tinggi. 

Zauji. Di bahumu kini kusandarkan. Segala marwah. Rasa. Dan jingga di senja kali ini, baiklah kutuliskan rindu. Tanpa jeda. Kurapalkan segala doa. Biar kulangitkan. Bersama angin dan udara yang menguap.

Karena kau! Mata air surga. Sumber keteduhan. Kedamaian. Dan cinta tanpa gagu dan terbata bata.

Ciputat, 21 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline