Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Debu Masa Lalu

Diperbarui: 11 Juli 2020   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Kenangan masa lalu adalah serpihan waktu sampai matahari mengurainya menjadi debu berupa rindu. Namun dihidupkan kembali oleh pesan kesepian yang disampaikan oleh malam. Ketika hening menjadi raja diraja, dan lamunan adalah ruang-ruang kerajaannya.

Dari sekian banyak cara mengenang, temukan musik pengiring terbaik dari orkestra hujan. Kau akan merasakan sebuah kilas balik panjang. Entah itu berupa sayatan-sayatan tajam menyakitkan maupun irisan-irisan kecil yang menyenangkan.

Masa lalu memiliki dunianya sendiri. Hidup di dalam segmen kepala. Membentuk fragmen yang tak ada habisnya. Entah itu kemudian menjelma dalam bentuk drama, atau potongan besar ingatan yang dipasung lupa.

Jangan takut mengaku bahwa kau mempunyai kisah-kisah sendu masa lalu. Itu adalah bagian kecil dari stasiun, terminal, dan pelabuhan. Ketika kau memberangkatkan sekian banyak kerinduan. Namun hanya sedikit yang mengetuk pintu hatimu lalu berucap salam.

Bogor, 11 Juli 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline