Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Semai Matahari di Sandyakalaning Bumi

Diperbarui: 16 Juni 2020   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Di akhir sebuah perang
antara keyakinan yang diragukan
dengan keraguan yang diyakinkan
kisah air dan api adalah hikayat
yang luput diperbincangkan
karena semua mulut terkunci
di kedalaman rasa sepi

Pada sebuah puputan
antara airmata dan darah
palagan yang membelasah
adalah panggung yang roboh
setelah diinjak-injak oleh kaki sejarah
sedangkan orang-orangnya
semua terluka
oleh hilangnya makna
maupun habisnya tinta

Kisah ini tidak berakhir dalam sunyi
karena diramaikan oleh badai yang berhenti
setelah sandyakalaning bumi
dihangatkan kembali
oleh semai-semai matahari

Bogor, 16 Juni 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline