Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Perjalanan Lahir Batin Prolet; Musik dan Tarian yang Hampir Punah

Diperbarui: 23 Oktober 2017   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Prolet tersipu-sipu.  Ucapan Tuan Puteri membekas hangat di hatinya yang kuncup. 

"Prolet, akan ada kunjungan dari mitra penting perusahaan.  Aku tunjuk kamu untuk menjadi ketua panitia penyambutan.  Aku mempercayaimu.  Jangan sia-siakan ya?"  Tuan Puteri tersenyum manis.

Manis sekali, pikir Prolet kalut.  Seandainya gula itu boleh aku ganti namanya, aku akan ganti dengan nama Tuan Puteri.  Uuhh dasar pilon! Manalah mau orang yang menciptakan nama gula diganti.  Itu hak paten.  Lanjut pikiran Prolet membantah cepat.

Tak urung perintah Tuan Puteri membuat Prolet siaga 1.  Dia tidak boleh mengecewakan!  Tuan Puteri adalah orang terakhir di muka bumi yang tak ingin dikecewakannya.  Selain simboknya tentu saja.

-------

Kunjungan itu masih seminggu lagi.  Tapi Prolet tidak mau bermain-main dengan waktu.  Dipersiapkannya semua rencana penyambutan dengan matang.  Prolet tahu tidak bisa mengandalkan Sahwat.  Tapi dia harus mengikutkan orang itu jika tidak ingin disabotase.  Paling tidak jangan beri peran vital kepada Sahwat.  Takutnya semua berantakan.

Acara penyambutan akan diadakan di kantor.  Perlu hiasan agar kantor meriah.  Kantor juga harus bersih dan rapi.  Prolet mengerjakan semuanya hampir sendirian.  Setelah pulang kerja dan sebelum memulai kerja.  Berkat pengalamannya menjadi OB sekian lama, Prolet tidak terlalu susah saat mengerjakan pekerjaan bersih-bersih kantor. 

Sahwat kebanyakan hanya menonton sambil memberi instruksi sana sini.  Belum lagi gangguan yang didapat Prolet dari Bos Pantry.  Perintah ini itu yang sebetulnya tidak perlu.  Ujung-ujungnya Prolet kehabisan tenaga.  Dan Sahwat tersenyum-senyum penuh kemenangan melihat Prolet kelelahan.

------

H minus 3.

Sekalipun banyak gangguan yang didapatkan Prolet dari Sahwat dan Bos Pantry, setidaknya Prolet sudah menyelesaikan 75% dari rencana penyambutan.  Tinggal tiga hari lagi.  Prolet cemas.  Khawatir sekali ada yang terlupa dan lepas dari rencana.  Menghias kantor, sudah.  Membersihkan dan merapikan kantor, sudah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline